JAKARTA, KOMPAS.com – Bisnis kerajinan tangan semakin diminati oleh masyarakat di tengah barang produksi massal. Banyak dari generasi millenial yang mampu menciptakan berbagai ide kreatif yang dapat menghasilkan banyak keuntungan.
Selain itu, bisnis kerajinan disukai karena tampilannya yang menarik dan unik-unik. Kamu juga tidak membutuhkan modal yang besar untuk menjalankan usaha ini.
Keterampilan dan kreativitas menjadi kunci untuk kamu sukses menjalankan bisnis kerajinan tangan ini. Seperti halnya Ramsiah yang sudah menjalankan bisnis kerajinan makrame sejak lama.
Dikutip dari buku Seni Makrame I, II, III (1986) karya Saraswati, makrame adalah hasil kerajinan kriya tekstil dengan teknik simpul yang menggunakan tali atau benang.
Baca juga: 7 Ide Bisnis dengan Bahan Dasar Kacang Hijau, Modal Kecil Cuan Besar
Ramsiah merupakan seorang ibu rumah tangga asal Serang, Banten. Ramsiah berhasil membuat merek untuk hasil kerajinan tangan yang telah ditekuninya yakni Deswa Craft.
Deswa Craft berdiri sejak tahun 2016. Bermula dari keisengan Ramsiah membuat makrame, belajar teknik rajutan, kemudian mendapat pesanan dari tetangga, saudara, dan juga kerabat.
“Bikin di rumah berdasarkan orderan saja iseng-iseng belajar makrame, bikin, kemudian pesanan tetangga,saudara, kerabat,” kata Ramsiah pada pameran Acara Mastercard Strive Indonesia : Strategic Partnership for Digital Future, Kamis (31/8/2023).
Baca juga: Dukung Pelaku UMKM Perempuan Go Digital, Visa Luncurkan Program Ibu Berbagi Bijak
Menjalankan bisnis makrame tidaklah sulit jika kamu memiliki jiwa kreativitas yang tinggi. Selain itu kamu juga hanya membutuhkan modal yang sedikit untuk memulai usaha ini.
Ramsiah mengatakan bahwa, modal yang disiapkan pada tahun 2017 sekitar sejuta rupiah dan pada tahun ini modal yang digunakan kisaran Rp20-30 juta.
Deswa Craft kini sudah memiliki galeri di daerah Serang, Banten. Selain itu, Deswa Craft juga memiliki kelompok di delapan kota kabupaten dan membuka workshop, tiga jenis workshop, yaitu mengenai teknik simpul tali temali, anyaman, dan handcraft.
Baca juga: Mastercard Strive Incar 25.000 UMKM untuk Dibina
Ramsiah menjalani bisnisnya dengan berbagai hambatan dan tantangan. Ada banyak sekali tantangan yang membuat produknya sulit untuk dijual.
“Tantangannya adalah bagaimana caranya supaya masyarakat bisa menerima produk kita. Karena kan produk kita handmade, pasti harga juga relatif tinggi. Karena handmade, kita harus tahu pasar kita.” jelasnya.
Pemasaran sudah dilakukan oleh Ramsiah untuk meningkatkan penjualan, baik wa bussiness, Instagram (@deswacraft_ramsiah) dan beragam lokapasar.
Baca juga: Kiat Sukses Usaha Angkringan Laris Manis di Tengah Persaingan
Ia berharap bisnis makramenya bisa menembus pasar ekspor. Selain itu, ia berharap mempunyai galeri yang berada di tengah kota sehingga punya tempat khusus untuk makrame dan kerajinan lainnya.
Ramsiah pun berharap bisa memberdayakan semua perempuan supaya memiliki keterampilan.
Dengan demikian, usahanya bisa membantu para perempuan meningkaatkan perekonomian keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.