Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wahyuningsih, Ibu Rumah Tangga yang Sukses Merintis Unie Dimsum

Kompas.com - 16/11/2023, 19:00 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Saat ini, di Jakarta masih banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang membutuhkan akses ke permodalan. Oleh karena itu, PT Federal International Finance (FIF) memberikan solusi dengan membuat brand service, FINATRA yang fokus dalam hal pembiayaan UMKM untuk mengembangkan bisnis.

Pada kegiatan perdananya, FINATRA membawa tema Sahabat Finatra dengan menggandeng sebanyak 120 UMKM di daerah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.

Seperti salah satu Sahabat Finatra, Wahyuningsih yang merintis usaha Unie Kenanga sejak tahun 2016. Ia tampil percaya diri membawa produk unggulannya, yaitu dimsum.

Baca juga: Bantu Pelaku UMKM Melek Keuangan Bisnis, FIF GROUP Gelar Workshop Sahabat Finatra

“Saya mulai usaha dimsum belajar dari teman saya, yang bernama Ema. Ia membantu saya mulai dari bahan baku hingga menjadi dimsum siap jual,” kata Unie (51) saat ditemui Kompas.com di kantor FIF Group Cabang Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (15/11/2023).

Berawal Tuntutan Keuangan

Unie memulai usaha ini karena harus mencari penghasilan tambahan di rumah. Sebelum memulai jualan dimsum, ia sudah mencoba menjual barang lain sejak Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Setelah selesai SMA saya jualan sprei, barang rumah tangga, baju, dan sarung. Pokoknya barang apapun yang mendapatkan cuan saya jual,” ucap Unie.

Baca juga: d’BestO, Brand Makanan Cepat Saji Lokal yang Didirikan 2 Petugas Kesehatan

Sebelum menemukan jiwa wirausaha, Unie pernah menjadi distributor minuman di Sunda Kelapa, dan yang terakhir jualan sembari kerja di Arteri Pondok Indah sebagai broker asuransi.

“Kurang lebih saya sudah bekerja selama 12 tahun. Saya putuskan berhenti menjadi broker asuransi karena saya menikah dan punya anak. Tapi setelah anak saya masuk sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), saya mencoba cari rupiah lagi dengan menjual cemilan di sekitar Sekolah TK sambil menunggu anak pulang sekolah,” ungkap Unie.

Harga Ayam yang Fluktuatif

Unie memulai usaha ini dengan modal Rp1.000.000. Dalam perjalananya, salah satu kesulitan yang dialami Unie dalam menjalankan usaha dimsumnya, yaitu naik turunnya harga bahan baku, terutama ayam.

Baca juga: BSSN Tekankan Pelaku UMKM Perlu Sadar Soal Keamanan Siber

“Cara mengatasinya, yaitu saya tidak sepenuhnya menggunakan daging ayam fillet, jadi saya campur dengan kulit ayam untuk mendapatkan rasa gurihnya juga,” tutur Unie.

Banyaknya Pesaing Munculkan Inovasi

Unie merasa, banyaknya pelaku usaha dimsum bukan merupakan tantangan yang besar baginya. Melainkan, dirinya mampu menciptakan suatu inovasi pada usahanya.

“Banyaknya pesaing justru membuat saya mencari cara agar dimsum saya bisa bertahan dan up to date. Jadi saya dengan teman inisiatif menambah sauce lada hitam yang berbeda dengan dimsum pada umumnya. Hal Itu menjadi ciri khas dimsum kami,” jelas Unie.

Produk Unie DimsumNur Wahyu Pratama Produk Unie Dimsum

Baca juga: 7 Kemampuan Dasar yang Harus Dimiliki Pelaku UMKM Saat Membangun Bisnis

Untung Besar di Event CFD

Car Free Day (CFD) merupakan hari bebas kendaraan bermotor untuk menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor.

Hal ini dimanfaatkan Unie untuk mendapatkan pundi-pundi cuan yang lebih besar, bahkan ia mampu meraup omset sebesar Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta hanya dalam waktu setengah hari.

“Saya rugi kalau tidak jualan di situ karena sudah banyak pelanggannya. Meskipun saya tidak punya uang, saya akan berupaya mencari modal dengan meminjam untuk buka di sana karena memang omzetnya besar sekali,” ungkapnya.

Baca juga: PNM Luncurkan Aplikasi Mekaar Digital untuk Perempuan Pelaku Usaha Ultra Mikro

Selain event CFD, Unie juga memiliki outlet offline yang berlokasi di sebrang Eco Park, Tebet, Jakarta Selatan dengan menggunakan sistem profit sharing.

“Di gerai kami itu penghasilan bersih di sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta per bulan. Kita menggunakan profit sharing, pembagiannya sekitar 30 persen saya, 30 persen pemilik tempat, dan 40 persen untuk biaya operasional,” jelasnya.

“Saya ingin ke depannya membuka toko baru dan ingin mencoba berjualan dengan gerobak motor sehingga menciptakan lapangan pekerjaan baru,” pungkas Unie.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau