Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Berliku untuk Mencapai UMKM Naik Kelas, Dukungan Harus Terus Diberikan

Kompas.com - 17/11/2023, 20:24 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) bersinergi untuk membawa UMKM untuk naik kelas dalam hal menyambut Indonesia Emas 2045 mendatang.

Meski saat ini rasio kewirausahaan di Indonesia baru mencapai 3,47 persen, para pemangku jabatan, dalam hal ini jajaran KemenKopUKM harus mengambil langkah tegas untuk mengejar pertumbuhan rasio kewirausahaan hingga mencapai 12 persen. 

Mengawali kegiatan diskusi media dengan tema ‘UMKM Naik Kelas Menuju Indonesia Emas’, Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM, Deputi Bidang UKM, KemenKopUKM Temmy Satya Permana, memberikan gambaran terkait kondisi UMKM di Indonesia saat ini.

Ia menyatakan, saat ini 99,6 persen wiraswasta adalah pelaku usaha mikro, yang termasuk dalam kategori subsisten ekonomi.

Baca juga: Upaya Smesco dan Kemenkop UKM Tumbuhkan Wirausaha lewat Indonesia Digital MeetUp 2023

Menelusuri perdagangan digital, hampir 90 persen pelaku usaha di sana adalah reseller atau penjual tangan kedua. Mereka bukanlah produsen yang menghasilkan dan menjual produknya tersebut.

“Ini jadi tugas berat kita, di Kementerian Koperasi dan UKM, dan juga kementerian lain yang turut membina UMKM. Ini tidak hanya semata tugas kita,” kata Temmy.

Masalah lainnya yang juga dihadapi para pelaku UMKM juga terkait perang harga dalam platform digital.

Para narasumber dalam kegiatan Diskusi Media UMKM Naik Kelas Menuju Indonesia Emas yang dilangsungkan di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat (16/11/2023).Kompas.com/Fransisca Mega Para narasumber dalam kegiatan Diskusi Media UMKM Naik Kelas Menuju Indonesia Emas yang dilangsungkan di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat (16/11/2023).

Hal-hal demikian harus dapat segera diatasi dan diatur agar produk dalam negeri dan para pelaku UMKM bisa naik kelas dan mewujudnyatakan Indonesia sebagai negara maju.

Pada saat yang sama, Direktur Utama SMESCO Indonesia, Leonard Theosabrata mengatakan, “Seandainya Indonesia mau maju, harusnya punya peluang dari agrobase industri yang didorong,” ucapnya menganggapi bagaimana langkah yang harus diambil dalam mencapai UMKM yang sustainable

Baca juga: Kemenkop UKM: UMKM di Indonesia Perlu Perkuat Entrepreneurial Mindset

Sekretaris Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM, Aufride Herni Novieta yang turut hadir menambahkan, untuk menjadikan UMKM berdaya saing, KemenkopUKM akan mendukung para pelaku UMKM memiliki sistem legalitas yang jelas serta ekosistem bisnis yang jelas.

Dengan adanya legalisasi akan ada kemudahan mendapatkan pangsa pasar, pembiayaan hingga optimalisasi teknologi digital.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menekankan, agar Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045, setidaknya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Di antaranya, syarat pertumbuhan ekonomi harus mencapai minimal 6-7 persen.

“Gap target rata-rata dari tahun 2015-2023 itu sebesar 6,1 persen, tetapi realitasnya hanya 4,1 persen. Iya ini karena ada pengaruh krisis (pandemi),” ujarnya.

Baca juga: Dorong UMKM Naik Kelas, Kemenkop UKM Gelar Program Pendampingan Mikro Mandiri

Lebih jauh Tauhid menyatakan, meski saat ini kontribusi UMKM terhadap PDB agak sedikit menurun, tetapi UMKM khususnya di sektor pertanian masih terus berpotensi untuk bertumbuh. 

“Kalau dilihat memang ada UMKM yang sudah naik kelas, tetapi tetap, masih ada yang harus menjadi perhatian jangka panjang visi Indonesia Emas,” pungkasnya.

Jalan berliku untuk menggendong UMKM agar naik kelas dan berkelanjutan masih perlu ditempuh. Sementara itu, solusi dan upaya-upaya baik yang telah ditempuh masih perlu dilanjutkan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau