JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki, mengatakan bahwa mayoritas UMKM yang ada di Indonesia adalah para pelaku usaha di bidang kuliner.
Menurutnya, hal ini masih sangat kurang untuk memaksimalkan peran UMKM yang ada. Ia ingin pelaku UMKM juga dapat memanfaatkan kekayaan sumber daya alam Indonesia di sektor lainnya, yang salah satunya kelautan.
Baca juga: MenKopUKM Teten Masduki Targetkan 1 Juta Wirausaha Lahir Tahun 2024
“Jadi kita jangan lagi melatih UMKM yang menghasilkan tukang keripik lagi, tukang bakso lagi, itu hanya akan mengambil rejeki dari mereka yang sekarang sudah jualan itu,” ucapnya dalam acara Kick Off Program Pendampingan Mikro Mandiri, Jumat (19/5/2023) di Jakarta.
Melalui Program Pendampingan Mikro Mandiri, Kemenkop UKM berharap dapat mendorong pelaku UMKM naik kelas melalui inovasi produk.
“Saya mengapresiasi kerjasama (dalam program) ini terutama untuk memberikan pendampingan secara terus-menerus sehingga kita biswa melharikan entrepreneur baru atau memperkuat para pelaku UMKM yang sudah ada saat ini, sebagaimana mereka bisa meningkatkan skala ekonominya, terus bisa mengembangkan inovasi produknya, dan lain sebagainya,” jelas Teten.
Baca juga: Teten Masduki: Mahasiswa Harus Diubah Pola Pikirnya, Cetak Lapangan Kerja Bukan Cari Kerja
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Yulius, mengatakan bahwa program ini bukan sekedar pelatihan, melainkan juga pendampingan berkelanjutan bagi pelaku UMKM.
“Setelah ada pelatihan, kita dampingi sehingga dia bisa menjadi pengusaha yang sukses dan pendampingan ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu 6 bulan berkoordinasi dengan Kampus Bisnis Umar Usman,” jelasnya dalam kesempatan yang sama.
Yulius juga menambahkan, pihaknya akan menarik beberapa UMKM terpilih untuk dapat mengikuti program pelatihan ini dengan menekankan pada aspek kualitas di atas kuantitas.
Baca juga: Fasilitasi UMKM Masuk Pasar Digital, KemenKop UKM Akan Gelar PaDi UMKM Expo 2023
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya