KOMPAS.com - Membuat produk yang memiliki nilai ekspor, tentu harus dipersiapkan dengan perencanaan yang matang.
Negara-negara di Timur Tengah, Eropa, dan Amerika umumnya merupakan negara-negara yang sering kali menjadi incaran para pelaku usaha untuk memperluas pasar penjualan, tak terkecuali pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Indonesia.
Begitu juga dengan Ahmat, yang sejak awal membangun usaha, punya target membuat bisnisnya mampu bersaing di kancah internasional.
Baca juga: 4 Tips Mengembangkan Usaha hingga Tembus Pasar Internasional
Ahmat membangun usaha Rubycraft, yang menghasilkan produk kriya dari bahan limbah kayu.
“Meski sejak awal saya mengerjakan semuanya sendiri, tapi saya memang sudah serius untuk memproduksi sesuatu yang berkualitas dan pasarnya itu luas,” kata Ahmat kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Untuk menembus pasar internasional, Ahmat mengungkap ada tiga tips yang harus dilakukan.
Pertama, ia harus memerhatikan setiap produk yang dihasilkannya memiliki kualitas yang prima. Kedua, ia harus selalu mengembangkan desain dan variasi produk. Ketiga, Ahmat harus mengetahui perkembangan tren.
Selain ketiga hal tersebut, Ahmat juga mengembangkan kemampuan diri dengan rutin mengikuti berbagai pelatihan.
“Banyak pelatihan yang saya ikuti, mulai dari pelatihan yang gratisan sampai yang berbayar. Semua saya ikuti tanpa pikir panjang,” ujar Ahmat.
Baca juga: Bermodal 5 Juta, Dedy Syandera Sukses Merintis Rendang Gadih hingga Tembus Pasar Internasional
Menurut Ahmat, ia melakukan hal itu karena ia sadar betul, bahwa untuk menumbuhkan kemampuan bersaing di pemasaran dan untuk memajukan bisnisnya, ia harus bergerak untuk banyak belajar.
“Kita ini kan UKM, karena kita masih skala UKM, jadi ya kita harus upgrade ilmu terus kalau memang mau jadi besar. Kita tidak boleh berpuas diri dengan apa yang sudah dicapai saat ini,” sambungnya.
Dari banyaknya pelatihan yang telah diikuti oleh Ahmat, banyak pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak swasta dan juga pemerintahan.
Lebih lanjut dalam penuturan Ahmat, ia menyatakan jika produk Rubycraft juga aktif menjadi peserta pameran. Tidak hanya pameran lokal bertaraf nasional, namun juga sudah beberapa kali pameran di luar negeri.
Baca juga: Kisah Galuh Tri Pamungkas, Rintis Bisnis Produk Berbahan Kulit dan Tembus Pasar Internasional
Kesempatan mengikuti pameran di luar negeri di antaranya Lebanon, Vietnam, Amerika, dan terbaru di Australia.
“Saya ikut pameran ini karena Kementerian Perdagangan. Saya diundang dan difasilitasi stan gratis di sana,” tutur Ahmat.
Saat ini Asia menjadi target pasar terbesar produk Rubycraft, dengan negara Malaysia menjadi tujuan pengiriman produk terbanyak.
Beberapa produk Rubycraft yang diminati oleh konsumen Ahmat, yakni salad bowl, bowl rustic, woodslice akar jati.
Kesuksesan Ahmat dalam memasarkan produknya di kancah internasional telah berhasil membawanya untuk mengirim produk secara mandiri, atau dengan kata lain, Ahmat telah melakukan ekspor atas namanya sendiri.
Baca juga: Kisah Owner Ayam Hijrah, dari Pekerja Kantoran Hijrah Menjadi Pebisnis Kuliner Sukses
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.