Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Budidaya Bebek Petelur

Kompas.com - 27/11/2023, 08:19 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Ternak bebek termasuk salah satu jenis usaha di bidang peternakan yang sampai sekarang masih eksis.

Bukan hanya sekedar eksis, sektor agribisnis ini bahkan memiliki prospek yang cukup menjanjikan, terutama bagi Anda yang tinggal di kawasan perdesaan dengan kondisi alam dan lingkungan yang mendukung.

Dalam budidaya bebek sendiri ada dua jenis yang bisa dipilih untuk dibudidayakan, yakni jenis pedaging dan petelur. Ketika memilih untuk memulai usaha budidaya atau ternak bebek petelur, pastikan untuk mengerti langkah-langkahnya. Sehingga telur yang dihasilkan oleh bebek memiliki kualitas yang unggul.

Agar bebek petelur yang dibudidayakan bisa menghasilkan telur dengan kualitas yang baik dan anti gagal panen, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Simak beberapa tips menarik berikut ini dikutip dari Cermati.com:

1. Mempersiapkan Kandang yang Layak

Hal pertama yang wajib diperhatikan ketika ingin memulai usaha ternak bebek petelur adalah menyiapkan kandang. Pastikan kandang yang digunakan memiliki kelayakan untuk budidaya, terutama dari segi kebersihannya. Hal ini karena kondisi kandang ternak sangat mempengaruhi kualitas telur yang dihasilkan.

Selain dari segi kebersihan, siapkan juga beberapa kandang sesuai umur bebek yang dibudidayakan. Apakah baru di fase grower, masuk di fase grower atau sudah dalam fase layer. Sebab, masing-masing bebek di tiga fase ini tentunya membutuhkan ukuran kandang yang cukup berbeda sesuai ukuran tubuhnya.

Selanjutnya atur suhu kandang dengan sebaik mungkin, tambahkan juga penerangan yang cukup di area kandang. Hal ini supaya bebek-bebek yang dibudidayakan tidak gampang stres dan area kandang juga lebih mudah dibersihkan.

Pilihan material yang digunakan untuk kandang budidaya bebek petelur biasanya memakai kandang boks. Ukurannya pun bisa disesuaikan dengan banyaknya bebek yang dibudidayakan.

2. Kembangkan Bibit yang Berkualitas

Langkah selanjutnya yang tak kalah penting untuk diperhatikan dalam budidaya bebek petelur adalah pemilihan bibitnya. Dalam tahap ini, Anda harus memperhatikan dengan cermat kondisi setiap bibit yang akan dibeli, baik secara fisik maupun kesehatannya.

Salah satu tips penting dalam memilih bibit terbaik dan berkualitas adalah memilihnya dari supplier yang sudah terjamin kualitasnya. Salah satu supplier yang terkenal dengan bibit bebek petelurnya yang berkualitas ada dari daerah Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

3. Pemberian Pakan yang Selektif

Selain kebersihan kandang dan pemilihan bibit, pemberian pakan juga harus diperhatikan dalam membudidayakan bebek petelur. Komposisi pakan yang diberikan pun harus disesuaikan dengan umur dan kebutuhan.

Termasuk juga soal pemberian suplemen pada setiap bebek yang diternakkan. Hal ini supaya asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh bebek benar-benar optimal. Pasalnya, asupan yang diberikan akan sangat mempengaruhi hasil dan kualitas telur dalam masa panen nantinya.

Baca juga: Budidaya Ikan Mas Ternyata Memiliki Profit yang Tinggi, Ini Penjelasannya

4. Pastikan Kebersihan Kandang Selalu Terjaga

Tips terakhir namun tak kalah penting dalam budidaya bebek petelur adalah menjaga kandang budidaya selalu bersih. Kandang yang selalu dalam keadaan bersih dan dilengkapi sistem sanitasi bisa sangat berpengaruh terhadap kondisi bebek. Terutama dari segi fisik dan kemampuannya dalam menghasilkan telur-telur yang berkualitas.

Ini karena kandang budidaya yang selalu terawat akan membuat bebek bebas dari stres dan lebih sehat. Alhasil, bebek petelur yang dibudidayakan akan menjadi lebih produktif. Oleh karena itu, menjaga kandang budidaya agar selalu bersih sangat perlu dilakukan.

Hal ini bisa dimulai dengan membersihkan area kandang, dan cuci semua tempat minum serta wadah pakan secara rutin setiap hari. Selain itu, jangan lupa semprotkan cairan desinfektan di area kandang untuk mencegah kuman dan virus berkembang biak.

Anda bisa memulainya dengan memelihara sedikit bebek lebih dahulu. Kemudian, gunakan pekarangan atau lahan kosong di sekitar rumah untuk lokasi kandangnya. Baru setelah progres budidaya ternak terlihat bagus, baru bisa lanjut dengan jumlah yang lebih banyak dan memperluas kandang kandang yang ada.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau