Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Menentukan Lokasi Bisnis F&B

Kompas.com - 04/12/2023, 09:07 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Bisnis kuliner atau F&B saat ini memiliki cukup banyak peminat, karena peluangnya yang terbilang luas. Hanya saja, tak sedikit yang menjalankan bisnis F&B kemudian harus menutup bisnisnya karena tak mampu bersaing.

Sebetulnya, ada banyak alasan mengapa bisnis kuliner kurang bisa berkembang bahkan sampai harus gulung. Salah satunya karena faktor pemilihan lokasi yang kurang tepat. Tentunya, sedikit banyak hal ini akan mempengaruhi kunjungan calon pembeli.

Inilah mengapa, menentukan lokasi yang tepat harus dipertimbangkan sejak awal sebelum bisnis dimulai. Apalagi jika Anda tak ingin sewa tempat dan berniat ingin buka usaha di lokasi milik sendiri.

Agar bisnis F&B bisa semakin berkembang, menentukan lokasi yang tepat menjadi hal yang perlu diperhatikan dengan baik. Berikut ini beberapa tips menentukan lokasi bisnis yang tepat dilansir dari Cermati.com antara lain:

1. Pastikan Akses ke Lokasi Bisnis Mudah Dijangkau

Di masa seperti sekarang ini buka bisnis F&B sebetulnya tak harus di tempat atau lokasi yang berada di keramaian, seperti di tepi jalan besar, atau di mall misalnya. Apalagi setelah muncul tren "Hidden Gem". Lokasi bisnis kini bisa dimana saja, bahkan meski ada di tempat terpencil pun tetap punya pelanggan.

Namun, satu hal yang terpenting adalah lokasinya yang bisa dijangkau dengan mudah, terutama oleh transportasi maupun delivery online. Hal ini supaya memudahkan pelanggan, baik yang ingin memesan secara online maupun datang langsung ke lokasi.

Ada baiknya untuk memperhatikan akses dan kondisi jalan menuju lokasi bisnis tersebut. Setidaknya, akses jalan tersebut sudah cor beton atau aspal. Meskipun berada di dalam gang, jika aksesnya mudah dan terjangkau, calon pembeli tentu tak akan berpikir dua kali untuk datang.

2. Memiliki Lahan Parkir

Selain akses yang mudah, lahan parkir juga perlu dipertimbangkan saat memilih lokasi bisnis F&B. Ini karena ketersediaan lahan parkir juga jadi faktor yang bisa membuat calon konsumen tertarik untuk datang berkunjung ke lokasi bisnis Anda.

Apalagi, jika lokasi bisnis Anda belum didukung transportasi umum yang memadai. Maka dari itu, jika ingin memulai bisnis F&B maka pastikan lokasi bisnis punya lahan parkir yang cukup.

Minimal cukup untuk menampung sepuluh motor dan tiga mobil dalam waktu bersamaan. Karena tak sedikit pelanggan yang kerap mengurungkan niatnya karena kesulitan mencari tempat untuk memarkir kendaraannya.

Baca juga: Contoh Proposal Bisnis Makanan dan Minuman Kekinian

3. Kawasan Sedang Berkembang Bisa Jadi Pilihan Lokasi

Lokasi selanjutnya yang cukup menarik untuk memulai bisnis F&B ada di daerah atau kawasan yang sedang berkembang. Pilihan lokasi ini cocok untuk Anda yang berencana membuka bisnis untuk jangka waktu lama, seperti 5 - 10 tahun yang akan datang. Memangnya apa alasannya?

Hal ini karena lokasi untuk bisnis yang ada di kawasan berkembang biasanya harganya masih relatif terjangkau. Bahkan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan kawasan yang memang sudah berkembang. Tentunya jika ingin membeli lahan atau sekedar menyewa di lokasi yang dimaksud, Anda perlu menyiapkan budget lebih besar.

Jika memang masih ragu dengan perkembangan di kawasan tersebut, tak ada salahnya untuk melakukan riset ke lokasi secara mandiri. Kemudian lihat bagaimana akses dan kondisi lingkungan di sekitarnya. Apakah sudah ada sekolah, pusat perbelanjaan, pusat kesehatan atau bahkan kawasan perkantoran dan sebagainya.

Jangan lupa, cari tahu background kawasan tersebut dari masyarakat di sekitarnya. Supaya bisa punya gambaran dan yakin dengan lokasi tersebut cocok untuk memulai bisnis atau tidak.

4. Hindari Lokasi yang Sulit Dibangun

Ketika ingin membuka bisnis F&B, pastikan lokasi yang dipilih memiliki kondisi yang baik. Misalnya, lokasi tidak berada di lahan yang miring, akses air lancar, lokasi bebas banjir dan sebagainya. Hal ini penting diperhatikan jika Anda berencana membangun sendiri bangunan yang akan dijadikan untuk tempat usaha.

Lahan yang bagus akan membuat Anda tak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk pembangunan. Selain itu, biaya perawatan bangunan juga lebih hemat karena tak banyak perbaikan yang perlu dilakukan.

Lain halnya jika lahan yang dipilih untuk lokasi bisnis punya banyak kekurangan, misalnya lokasi berada di kawasan banjir. Hal ini tentu mengharuskan Anda menyiapkan budget penanggulangan ketika musim hujan datang. Tentunya, hal ini akan sangat merepotkan dan memakan biaya, bukan?

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau