Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kerupuk Emping Warunggunung, Tembus Ekspor ke Arab Saudi dan Jepang

Kompas.com - 17/01/2024, 20:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

LEBAK, KOMPAS.com - Kerupuk Emping Warunggunung dari Kabupaten Lebak, Banten menembus ekspor ke negara Arab Saudi dan Jepang setelah dipromosikan oleh pemerintah daerah melalui pameran-pameran.

"Kami merasa bersyukur dengan adanya promosi itu hingga menebus Arab Saudi dan Jepang," kata Eros, seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kerupuk emping melinjo, Eka Putri, di Kabupaten Lebak, Rabu (17/1/2024) seperti dilansir dari Antara. 

Kehadiran pemerintah daerah, lanjut Eka, cukup membantu untuk kemajuan usahanya melalui promosi itu, sehingga banyak dikenal di kalangan masyarakat luas.

Produksi emping yang digeluti sejak 1997 di Desa Sindangsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak itu kerapkali mengikuti pameran-pameran, termasuk setiap tahun di Pekan Raya Jakarta.

Saat ini, permintaan kerupuk emping UMKM Eka Putri hingga menebus Arab Saudi dan Jepang, karena kualitasnya bagus.

Baca juga: Kursi Bambu Buatan Perajin di Kabupaten Lebak Banten Makin Diminati Konsumen Lokal

Keunggulan kerupuk emping melinjo yang diproduksinya itu, selain gurih, renyah, beraroma dan menyehatkan.

Saat ini, perputaran uang dari transaksi penjualan hingga mencapai puluhan juta rupiah per bulan dan bisa membangkitkan ekonomi masyarakat pedesaan.

"Kami merasa terbantu dengan usaha ini, sehingga bisa menyerap tenaga kerja sebanyak sepuluh orang," kata Eros.

Menurut dia, kerupuk emping UMKM Eka Putri dengan logo "Ruhay" juga dipasok ke wilayah Rangkasbitung dan sejumlah daerah di Jawa Barat.

Kebanyakan konsumen kerupuk emping UMKM Eka Putri itu ada yang langsung mendatangi ke lokasi produksi emping di Desa Sindangsari Warunggunung.

Selain itu, juga ada yang memesan secara online untuk dipasok ke luar negeri. Produksi emping UMKM Eka Putri di wilayahnya menjadi sentra klaster ekonomi masyarakat, karena ditunjang melimpahnya bahan baku melinjo.

"Kami di sini mengelola usaha kerupuk emping hingga 48 UMKM," katanya menjelaskan.

Baca juga: Geliat Perajin Dompet di Lebak, Pasok Produk ke Mangga Dua

Begitu juga pelaku UMKM kerupuk emping melinjo lainnya, Yayah, warga Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak mengatakan pihaknya sudah 20 tahun menggeluti usaha ini dan masih bertahan hingga menyerap tenaga kerja puluhan orang.

"Kami sekarang bisa menghasilkan omzet pendapatan sekitar Rp50 juta per bulan," katanya pula.

Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Imam Suangsa mengatakan pemerintah daerah hingga kini terus mendorong agar pelaku UMKM kerupuk emping berkembang dan mampu mengatasi kemiskinan ekstrem khususnya di pedesaan.

Selain itu, pemerintah daerah juga membantu peningkatan mutu dan kualitas produksi emping melinjo dan promosi pemasarannya, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan pendapatan ekonomi masyarakat.

"Kami meyakini perguliran ekonomi dari hasil penjualan kerupuk emping melinjo bisa mencapai miliaran rupiah per tahun dari 2.500 UMKM khusus emping melinjo," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau