Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Malang Salurkan Bantuan bagi UMKM Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 07/02/2024, 13:48 WIB
Imron Hakiki,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Malang kembali memberikan bantuan alat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk keluarga korban Targedi Kanjuruhan, Rabu (7/2/2024).

Dalam kesempatan itu, ada tiga keluarga korban yang menerima bantuan. Pertama adalah Lasidi Narto, warga Desa Gedogwetan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Ia mendapat bantuan gerobak sekaligus perlengkapan untuk berdagang bakso.

Kedua Siti Sofiyah, warga Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang mendapat bantuan alat berjualan makanan ringan.

Baca juga: 4 UMKM Binaan BI Kalbar Tembus Pasar Nasional dan Internasional

 

Ketiga, Anik Mardiatin, warga Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang mendapat bantuan mesin jahit.

Sampai saat ini, terhitung sudah 15 keluarga korban yang menerima bantuan alat UMKM tersebut sesuai usaha yang dijalankan keluarga korban, mulai dari gerobak sayur, gerobak cilok, alat jahit, dan gerobak untuk menjual bakso.

Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan bantuan itu dilakukan sebagai bentuk dukungan sosial kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

"Bantuan ini tidak akan berhenti di sini. Selama masih ada permintaan dari keluarga korban, kalau memang ada permintaan dari keluarga korban, akan kami usahakan untuk menfasilitiasi bantuan semacam ini," ungkapnya saat ditemui, Rabu (7/2/2024).

Putu berharap, bantuan itu bisa berkontribusi dalam mengangkat perekonomian keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

"Prinsipnya, kami akan memberikan perhatian khusus kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Tidak hanya berupa bantuan usaha, tempo hari ada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mengalami kecelakaan langsung kami tangani," jelasnya.

Baca juga: Disperindag dan UKM Halmahera Tengah Salurkan BLT untuk 2.500 Pelaku UMKM

Salah Salah satu keluarga korban, Siti Sofiyah, warga Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, ibu dari korban Tragedi Kanjuruhan, Ahmad Dhani mengatakan bantuan alat yang didapatnya akan digunakan untuk berjualan jajanan dan es di salah satu rumah sakit.

"Sebelumnya, saat Dhani masih hidup saya usaha laundry. Tapi berhenti saat Dhani meninggal. Sekarang saya akan memulai lagi berjualan es, rencananya di Rumah Sakit Hasta Brata, Kepanjen," ungkapnya.

Ia berterimakasih atas bantuan yang diberikan kepolisian. Ia berharap bantuan itu menjadi motivasi dirinya untuk membangun perekonomiannya.

"Saat Dhani masih hidup dulu, ia sering membantu saya mengurus usaha laundry, juga membantu saya saat membangun rumah. Kami sangat kehilangan," kenangnya.

Ketua paguyuban keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Vincensius Sari mengatakan dari 15 keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang sudah mendapat bantuan usaha UMKM saat ini sudah berjalan dan berkembang dengan baik.

"Saya monitoring langsung mereka, untuk memastikan usahanya berjalan dan berkembang dengan baik. Alhamdulillah, usaha mereka benar-benar berjalan dengan baik," tuturnya.

Saat ini, menurut Sari -sapaan akrabnya- masih ada beberapa keluarga korban yang tergabung dalam yayasan, yang belum mendapatkan bantuan. Ke depan ia akan mengajukan usulan ke kepolisian agar mendapatkan bantuan peralatan usaha.

"Prinsipnya, kami berharap para keluarga korban bisa menitih masa depan setelah berduka cita atas kehilangan anggota keluarganya akibat Tragedi Kanjuruhan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kemenparekraf Siapkan Siapkan Cendera Mata dan Paket Wisata dalam WWF ke-10

Kemenparekraf Siapkan Siapkan Cendera Mata dan Paket Wisata dalam WWF ke-10

Training
Jadi Bahan Pokok di Indonesia, Intip Tips Sukses Berbisnis Beras bagi Pemula

Jadi Bahan Pokok di Indonesia, Intip Tips Sukses Berbisnis Beras bagi Pemula

Training
5 Langkah Mulai Mengubah Bisnis Konvensional ke Online

5 Langkah Mulai Mengubah Bisnis Konvensional ke Online

Training
Kapan Waktu yang Tepat Merekrut Karyawan untuk Usaha Anda?

Kapan Waktu yang Tepat Merekrut Karyawan untuk Usaha Anda?

Training
6 Alasan Pentingnya Bagikan Sample Gratis dalam Berbisnis

6 Alasan Pentingnya Bagikan Sample Gratis dalam Berbisnis

Training
SATU Indonesia Awards 2024 Jaring Anak Muda Inspiratif di Bengkulu Lewat Bincang Inspiratif

SATU Indonesia Awards 2024 Jaring Anak Muda Inspiratif di Bengkulu Lewat Bincang Inspiratif

Program
4 Cara Menciptakan Komunikasi Positif dengan Konsumen

4 Cara Menciptakan Komunikasi Positif dengan Konsumen

Training
Brand Skincare Tulus Skin Andalkan Dua Hal Ini untuk Mendapatkan Kepercayaan Konsumen

Brand Skincare Tulus Skin Andalkan Dua Hal Ini untuk Mendapatkan Kepercayaan Konsumen

Jagoan Lokal
5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Membangun Bisnis, Pelaku Usaha Pemula Wajib Tahu

5 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Membangun Bisnis, Pelaku Usaha Pemula Wajib Tahu

Training
Cara Hijrahfood Meatshop Menjaga Kualitas Daging untuk Pesanan Online

Cara Hijrahfood Meatshop Menjaga Kualitas Daging untuk Pesanan Online

Training
Tertarik Buka Bisnis Mi? Simak Tips dari Owner Mie Tjap Chili

Tertarik Buka Bisnis Mi? Simak Tips dari Owner Mie Tjap Chili

Training
3 Cara Membangun Bisnis dengan Passion

3 Cara Membangun Bisnis dengan Passion

Training
Intip 4 Strategi Marketing Kedai Mie Tjap Chili yang Selalu Ramai Pengunjung

Intip 4 Strategi Marketing Kedai Mie Tjap Chili yang Selalu Ramai Pengunjung

Training
Kedai Es Teh Jaya Abadi, Buktikan Bisnis Minuman Teh Tak Kalah dengan Kopi

Kedai Es Teh Jaya Abadi, Buktikan Bisnis Minuman Teh Tak Kalah dengan Kopi

Jagoan Lokal
Cerita di Balik Ramainya Kedai Mie Tjap Chili, Ludes 500 Porsi per Hari

Cerita di Balik Ramainya Kedai Mie Tjap Chili, Ludes 500 Porsi per Hari

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com