JAKARTA, KOMPAS.com - Smesco menggelar kelas pendampingan digital marketing lanjutan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) selama empat pekan.
Program ini untuk merespon situasi berdasarkan perubahan perilaku konsumen dalam menyerap informasi pasar yang menuntut para pelaku UMKM agar tetap bertahan di tengah banyak terpaan persaingan.
Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada mengatakan, sesuai arahan dari Menteri Koperasi dan UKM, Teten Maduki, saat ini penyelenggaraan pelatihan sudah tidak boleh dilaksanakan, yang dibolehkan ialah pendampingan.
“Kalau pelatihan kan hanya sekali-dua kali selesai, kelanjutannya tidak kita urus lagi, tetapi sekarang tidak boleh lagi seperti itu. Kita (Smesco) harus memberikan pendampingan sampai dengan tuntas”, ujar Wientor dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.
Menurutnya, konsep pendampingannya berupa product market fit, produk apa saja bisa dijual di marketplace, bisa dijual online dan produk apa saja bisa menjadi produk yang laku.
Baca juga: Cokelat Omah Kakao Doga Andalkan Digital Marketing untuk Tingkatkan Penjualan
Yang menjadi permasalahan bagaimana skenario, bagaimana konsumen mau membeli, menggunakan dan menyebarkan informasi tentang sebuah produk.
Ahli digital marketing dari Dimensi, Sudanto menambahkan, UMKM seringkali menghadapi masalah di sisi marketing.
“Apalagi kalau one man show akhirnya tidak update artinya masih menggunakan pola pemasaran yang lama. Contohnya sekarang ada update pemasaran yang baru seperti Live Tik Tok yang bisa menangkap konsumen lebih luas, jadi trendnya sudah bergeser bukan content video editing based lagi,” ujar Susanto.
Susanto menjelaskan, peserta pendampingan UMKM akan dilatih untuk berpromosi berdasarkan kata kunci yang akan ditempatkan pada akun-akun seperti Google, Google Map, Tiktok, Facebook dan Instagram secara organik atau minim biaya.
“Dalam dunia digital marketing itu, salah satu point penting adalah meninggalkan jejak digital promosi yang sebanyak-banyaknya, agar bisa ditemui oleh konsumen. Nah, orang yang menemukan jejak digital itu adalah orang yang butuh terhadap produk kita dan sesuai dengan kata kunci produk yang dijual UMKM yang sedang dibutuhkan konsumen,” ungkap Susanto.
Baca juga: Ini Keuntungan Pelaku Butik Terapkan Digital Marketing Secara All Out
Susanto menambahkan, pendampingan UMKM tersebut memberikan keahlian bagi UMKM dalam mengembangkan analisis pasar dan pengukuran kinerja.
Mengajarkan cara menganalisis dan mengukur efektivitas kampanye digital untuk memahami ROI dan membuat perubahan yang diperlukan.
Sementara itu, pemilik brand UMKM Cetak Cup, Agung (45) mengatakan, meski pelatihan kali ini berbayar, dirinya merasa apa yang didapatkannya sepadan dengan investasi sebesar tiga ratus ribu yang dikeluarkannya.
“Di era digital ini sekarang teknologi berkembang terus, saya belajar ini excited, saya semangat, untuk ingin maju mengejar ilmu dan informasi terbaru,” kata Agung.
Agung berharap pendampingan yang diikutinya lebih diperbanyak jenis latihannya, lebih detil kepada jenis cluster usaha yang dilakoni pelaku UMKM, sehingga usai terlaksananya pendampingan, akan tercipta komunitas UMKM yang saling terkoneksi untuk berbagi informasi dan keilmuan,” tambah Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya