Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cokelat Omah Kakao Doga Andalkan Digital Marketing untuk Tingkatkan Penjualan

Kompas.com - 28/12/2023, 15:05 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Desa Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia dikenal sebagai wilayah penghasil kakao.

Saat ini, Desa Nglanggeran memiliki luas lahan perkebunan sebesar 10,5 hektare atau setara dengan 4.000 pohon kakao. Desa ini mampu memproduksi hingga 20 ton kakao per tahun.

“Meskipun demikian, masyarakat paling luas hanya memiliki lahan kakao sekitar 2.000 ha dengan jumlah pohon kakao sekitar 7.000 pohon, namun yang berbuah hanya sekitar 3.000-an pohon,” ungkap Ahmad saat ditemui Kompas.com pada media tour LPEI di Yogyakarta pada Selasa (20/12/2023).

Baca juga: Kisah Ahmad, Olah Kakao Gunungkidul jadi Cokelat hingga Diminati Swiss

“Tidak mungkin dengan luas dan jumlah pohon kakao segitu, kami akan sejahtera, kecuali dengan mengelolanya menjadi produk cokelat,” lanjut Ahmad.

Oleh karena itu, di tahun 2017, Ahmad mencoba mengolah biji kakao menjadi cokelat dan ia beri nama Omah Kakao Doga sebagai mereknya. 

Strategi Digital Marketing

Sebagai salah satu UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang berdiri di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Omah Kakao pun memanfaatkan era digital untuk melakukan pemasaran dengan menggunakan media sosial Instagram.

“Saat ini saya sudah buat jaringan tersebut dengan digitalisasi. Waktu itu pernah ada dari Kementerian Desa (Kemendes) yang membeli produk kami, karena adanya digitalisasi marketing tersebut, Instagram,” ungkap Ahmad.

Menurut Ahmad, pemasaran digital dapat memberikan berbagai keuntungan bagi produk Omah Kakao Doga, seperti kecepatan, kemudahan, jangkauan yang luas, efisiensi biaya, dan memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dalam melakukan pemasaran.

Untuk itu, Ahmad berencana mencoba mengembangkan penggunaan digital marketing pada media lain. Tidak menutup kemungkinan, Ahmad juga akan menggunakan website dan  marketplace yang memiliki tingkat pembelian yang cukup tinggi.

Baca juga: 3 Strategi Sukses Merambah Pasar Ekspor ala Owner Siji Lifestyle

“Kami juga sudah menggunakan Facebook. Untuk ke depannya, kami akan mencoba gunakan eCommerce untuk memaksimalkan penjualan, baik dalam negeri dan juga untuk ekspor,” ucap Ahmad.

Selain itu, Ahmad juga berencana membuat program yang dapat menarik wisatawan untuk datang.

“Dusun Doga ini hanya dilewati wisatawan, tapi tidak ada yang berkunjung. Karenanya saya ingin kedepan Omah Kakao dapat meningkatkan minat wisatawan untuk belajar bersama di Omah Kakao,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau