Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ahmad, Olah Kakao Gunungkidul jadi Cokelat hingga Diminati Swiss

Kompas.com - 27/12/2023, 19:00 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Salah satu wilayah penghasil kakao yang terkenal di Indonesia yaitu Desa Nglanggeran, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Desa ini memiliki luas lahan perkebunan sebesar 10,5 hektare atau setara dengan 4.000 pohon kakao. Desa Nglanggeran mampu memproduksi hingga 20 ton kakao per tahun.

Meskipun demikian, Ahmad, Owner Omah Kakao mengatakan, masyarakat paling luas hanya memiliki lahan 2.000 ha dengan jumlah pohon kakao sekitar 7.000 pohon namun yang berbuah hanya sekitar 3.000 an pohon.

Baca juga: 3 Strategi Sukses Merambah Pasar Ekspor ala Owner Siji Lifestyle

“Tidak mungkin dengan luasan dan jumlah pohon kakao segitu kita akan sejahtera, kecuali dengan mengelolanya menjadi produk cokelat,” lanjut Ahmad saat ditemui Kompas.com pada media tour LPEI di Yogyakarta pada Selasa (20/12/2023).

Biji Kakao Omah Kakao Doga milik AhmadNur Wahyu Pratama Biji Kakao Omah Kakao Doga milik Ahmad

Omah Kakao Doga

Sebagai bentuk menambah nilai jual, Ahmad mencoba mengelola potensi desanya dengan mengubah kakao menjadi cokelat siap konsumsi. Ia memasarkan produk olahan kakao dengan nama produk Omah Kakao Doga sejak tahun 2017

“Dulu kam hanya menjual biji kakao yang sudah dikeringkan saja. Namun saat dilakukan pengolahan, produk kakao kami harganya meningkat, hasil fermentasi kakao dihargai Rp 60.000 per kilo, jika menjual kakao mentah hanya Rp 20000 per kilo,” tutur Ahmad.

Baca juga: KemenKopUKM Dukung Hilirisasi Kakao di Bali Lewat Rumah Produksi Bersama

Lebih lanjut Ahmad menuturkan, pihaknya mengolah kakao dapat menghasilkan dua macam produk, yaitu bubuk coklat dan lemak cokelat. Dari tiga kilogram kakao dapat diolah menjadi satu kilogram  bubuk yang dihargai Rp 250.000. Sedangkan untuk lemaknya dari lima kilogram biji kakao menghasilkan 700 gram, dengan harga per kilogram Rp 175.000

Bubuk Cokelat dan Lemak CokelatNur Wahyu Pratama Bubuk Cokelat dan Lemak Cokelat

Diresmikan LPEI menjadi Desa Devisa Kakao Gunung Kidul

Melihat potensi ekspor yang begitu besar dari desa tersebut, LPEI meresmikan Desa Nglanggeran sebagai desa devisa kakao gunung kidul pada 19 Mei 2023. LPEI akan mengadakan program pelatihan dan pendampingan.

Desa Devisa Gunung Kidul merupakan kolaborasi Kemenkeu Satu (Kementerian Keuangan, PT SMF & LPEI) bersama Koperasi Amanah Doga Sejahtera untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat Desa.

Baca juga: BSI Maslahat Latih Pengelolaan Keuangan Pelaku UMKM Kalsel

Bermitra Dengan Cokelat Monnier

Ahmad mengatakan, pihaknya saat ini bermitra dengan salah satu brand cokelat terkenal dari luar negeri yaitu, cokelat monnier dari Swiss milik Mr. Vincent.

“Sudah ada dua orang asing yang ke Desa Nglanggeran. Jadi kita jatah minimal per minggu itu 10 kilogram ke cokelat monnier dengan harga Rp 60.000 per kilonya. Vincent tetap mau mengambil cokelat walaupun hanya ada satu kilogram,” ungkap Ahmad.

Cokelat Monnier yang bahan bakunya dari Omah Kakao DogaNur Wahyu Pratama Cokelat Monnier yang bahan bakunya dari Omah Kakao Doga

Ahmad menyukai bekerja sama dengan Vincent karena cokelat yang diproduksi olehnya diberikan tulisan Gunung Kidul sehingga ia jujur mengklaim bahan baku cokelat dari daerah Gunung Kidul.

Baca juga: Warga Binaan Lapas Kelas I Malang Hasilkan Batik Tulis Lowokwaru Kualitas Premium Siap Jual

Tengkulak Jadi Hambatan

Ahmad mengungkapkan, salah satu hambatan bagi kelompoknya dalam menjalankan usaha ini yaitu adanya tengkulak.

“Untuk itu, kita bekerja sama dengan Koperasi Amanah Doga Sejahtera agar para petani mau menjual hasil produksi kakaonya ke koperasi bukan ke tengkulak. Saat ini anggota koperasi semakin bertambah seiring perkembangan waktu,” tutup Ahmad.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau