Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Binaan Lapas Kelas I Malang Hasilkan Batik Tulis Lowokwaru Kualitas Premium Siap Jual

Kompas.com - 23/12/2023, 17:03 WIB
Nugraha Perdana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas I Malang tetap produktif, yakni dengan membuat batik tulis. Bahkan, lembaran kain batik yang dihasilkan yakni Batik Tulis Lowokwaru, memiliki kualitas premium.

Kepala Lapas Kelas I Malang, Ketut Akbar Herry Achjar mengatakan, ada sekitar 30 WBP yang mengikuti kegiatan membatik secara rutin setiap harinya.

Mereka dibagi ke dalam empat kelompok, terdiri dari kelompok desain, kelompok canting, kelompok blok warna, dan kelompok pewarnaan.

Baca juga: 4 Inovasi Bisnis Batik yang Berpotensi Hasilkan Cuan

Kegiatan keterampilan membatik tulis itu dilakukan sejak sebulan yang lalu. Awalnya, Akbar berkenalan dengan temannya yang juga seorang pembatik asal Sumenep.

"Teman saya ini memiliki karya bernama Batik Tulis Canteng Koneng. Setelah itu, saya gandeng untuk membagikan ilmu membatiknya kepada WBP yang ada disini," kata Akbar pada Kamis (21/12/2023).

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Pelatihan intensif dilakukan hingga para WBP bisa menghasilkan Batik Tulis Lowokwaru seharga Rp 600.000 hingga Rp 700.000. Harga lembaran kain batik yang mahal juga menyesuaikan dengan kualitas dan kerumitan motif yang dihasilkan.

Sedangkan, target pasar penjualan batik ini menyasar target pembeli dari kalangan anak muda hingga orang dewasa.

"Melalui Batik Tulis Lowokwaru, kami ingin memperkenalkan bahwa batik ini cocok digunakan segala usia. Kami juga ingin menjadikan Batik Tulis Lowokwaru sebagai salah satu ikon Kota Malang," katanya.

Pemasaran Batik Tulis Lowokwaru ini dilakukan secara online maupun offline.

"Kami juga akan membuka ruang galeri di area depan lapas, sehingga konsumen bisa melihat langsung. Kami juga bekerjasama dengan pemerintah daerah (Pemda) dalam pemasarannya," katanya.

Baca juga: Cerita Siswa SMA IAS Al- Jannah Merintis Bisnis Batik Ramah Lingkungan Anagata

Sejauh ini sudah ada 10 lembar kain batik yang terpesan. Akbar berharap, adanya keterampilan batik tulis ini, bisa bermanfaat bagi WBP, sehingga saat bebas nanti, keterampilan itu bisa diterapkan di tengah masyarakat.

"Kami juga berencana, mematenkan nama Batik Tulis Lowokwaru serta desain batiknya, agar tidak bisa dicontoh atau ditiru," katanya.

Salah satu WBP Lapas Kelas I Malang, Trianta Amri (23) mengatakan, awalnya dirinya sama sekali tidak bisa membatik. Namun, dia belajar hingga dua minggu, dan saat ini dipercaya untuk melakukan pewarnaan batik.

"Tentunya senang bisa mengikuti keterampilan kerja ini. Karena bisa mendapatkan keterampilan dan ilmu baru," katanya.

Baca juga: 7 Tips Mengembangkan Bisnis Batik bagi Pemula

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau