Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tips Mengembangkan Bisnis Batik bagi Pemula

Kompas.com - 09/12/2023, 08:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Sama halnya dengan bisnis yang lain, memulai bisnis batik juga perlu strategi agar usahanya berjalan lancar. Beberapa tips di atas bisa dicoba untuk mengembangkan bisnis batik milik Anda sendiri. Jangan lupa untuk menyiapkan rencana bisnis terbaik dengan penuh perhitungan.

Mulai dari memilih segmentasi pasar, strategi pemasaran, supplier, reseller hingga masalah pembukuan keuangan. Bisnis yang disiapkan dengan baik akan semakin meningkatkan peluang kesuksesannya.

Mengembangkan bisnis batik di era gempuran fashion modern seperti saat ini, bisa jadi ide yang menarik. Tertarik untuk mulai berbisnis batik, tapi tak tahu bagaimana cara memulai dan mengembangkannya?

Dilansir dari Cermati.com, simak langkah-langkahnya berikut ini selengkapnya:

1. Pelajari Batik dan Jenis-jenisnya

Sebelum memulai sebuah bisnis, ada baiknya untuk memahami dan mempelajari batik dan apa saja jenis-jenisnya. Dari segi pembuatan, jenis batik terdiri dari tiga macam. Pertama, ada batik tulis yang punya nilai jual paling tinggi dibandingkan jenis batik yang lain.

Hal ini karena proses pembuatannya yang cukup panjang dan detail, belum lagi pengerjaannya juga dilakukan oleh perajin profesional. Bahkan, setiap motif atau corak memiliki nilai seni dan filosofi yang luar biasa.

Selanjutnya, ada jenis batik cap dan batik printing atau sablon. Kedua jenis batik tersebut memang tidak semahal jenis batik tulis, tapi motif, corak hingga filosofinya tak kalah luar biasa.

Selain itu, setiap daerah juga memiliki jenis dan corak batik yang berbeda dipengaruhi adat dan kebiasaan setempat. Memahami jenis-jenis batik yang beragam dan perbedaannya menjadi sangat penting. Karena hal ini akan semakin memudahkan saat memberikan edukasi pada calon pembeli nantinya.

2. Menentukan Segmentasi Pasar

Ketika ingin memasarkan sebuah produk, hal penting yang perlu dilakukan adalah menentukan segmentasi pasar. Yakni siapa yang nantinya akan jadi target pasar bisnis batik Anda di masa mendatang.

Segmentasi pasar sendiri bertujuan untuk mencari tahu target konsumen yang tepat sesuai rencana yang sudah dibuat. Semakin baik Anda bisa mengenali target konsumennya, maka akan semakin memudahkan dalam penyusunan strategi pemasaran.

Maka dari itu, sebelum mulai menjalankan bisnis pastikan untuk melakukan segmentasi pasar secara matang terlebih dahulu. Supaya bisnis batik yang dikembangkan lebih tepat sasaran dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di.

3. Mencari Supplier yang Terpercaya

Jika belum bisa memproduksi sendiri batik yang akan dijual, alangkah baiknya untuk mencari supplier batik yang terpercaya. Terutama dari segi kualitas produk batik yang dihasilkan. Supplier batik kawakan biasanya sudah punya pabrik atau konveksi batik sendiri.

Anda bisa mencari lebih dari satu supplier, kemudian membandingkannya sebelum memutuskan pilihan untuk diajak bekerjasama. Tentunya di setiap produk yang berkualitas, ada harga menarik yang diberikan.

Ketika sudah mendapatkan supplier yang sesuai, pastikan untuk menghindari mengambil harga terlalu tinggi. Hal ini bertujuan agar bisa menggaet pelanggan loyal yang akan selalu rutin belanja batik di tempat Anda.

4. Susun Strategi Pemasaran dengan Tepat

Langkah selanjutnya dalam mengembangkan bisnis batik adalah menyusun strategi pemasaran, dalam hal ini promosi bisnis. Langkah promosi yang diambil perlu dibuat sesuai dengan segmentasi pasar yang telah ditentukan sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tips Membuat Iklan Audio Visual Sendiri, Mudah Untuk Pemula

Tips Membuat Iklan Audio Visual Sendiri, Mudah Untuk Pemula

Training
Bisnis Makanan Menjadi Pilihan Usaha yang Paling Menjanjikan, Mengapa?

Bisnis Makanan Menjadi Pilihan Usaha yang Paling Menjanjikan, Mengapa?

Training
Pahami Pentingnya Empati bagi Seorang Pelaku Usaha

Pahami Pentingnya Empati bagi Seorang Pelaku Usaha

Training
3 Manfaat Iklan Audiovisual di Era Digital, Pelaku Usaha Perlu Tahu

3 Manfaat Iklan Audiovisual di Era Digital, Pelaku Usaha Perlu Tahu

Training
Kisah Bisnis Legendaris AGTL Ny. Nani S, Berdiri Sejak Tahun 1989

Kisah Bisnis Legendaris AGTL Ny. Nani S, Berdiri Sejak Tahun 1989

Jagoan Lokal
Peluang Bisnis Ecoprint, Dari Guguran Daun Bisa Bernilai Jutaan Rupiah

Peluang Bisnis Ecoprint, Dari Guguran Daun Bisa Bernilai Jutaan Rupiah

Training
Jumico Jacobs Ungkap Cara Produknya Lolos Kurasi dan Dipajang di Uniqlo

Jumico Jacobs Ungkap Cara Produknya Lolos Kurasi dan Dipajang di Uniqlo

Jagoan Lokal
Agar Pelanggan Loyal, Pebisnis Harus Paham Cara Menjalin Komunikasi

Agar Pelanggan Loyal, Pebisnis Harus Paham Cara Menjalin Komunikasi

Training
Perjalanan Jumico Jacobs, Merintis Bisnis Ecoprint hingga Lahirkan Banyak Pengrajin

Perjalanan Jumico Jacobs, Merintis Bisnis Ecoprint hingga Lahirkan Banyak Pengrajin

Jagoan Lokal
3 Cara Efektif Pemasaran Online Menurut Owner Yummy Food

3 Cara Efektif Pemasaran Online Menurut Owner Yummy Food

Training
Cerita Paijo Madin Memberdayakan Para Petani Kopi di Lereng Merbabu

Cerita Paijo Madin Memberdayakan Para Petani Kopi di Lereng Merbabu

Jagoan Lokal
Kisah Fatma, Lulusan Tata Rias yang Banting Setir jadi Pebisnis Kue

Kisah Fatma, Lulusan Tata Rias yang Banting Setir jadi Pebisnis Kue

Jagoan Lokal
Ingin Bisnis Kelapa Kopyor? Perhatikan Sifat-sifat Ini, Jangan Salah

Ingin Bisnis Kelapa Kopyor? Perhatikan Sifat-sifat Ini, Jangan Salah

Training
Tak Banyak Anak Muda yang Tahu Kelapa Kopyor, Begini Cara Kopyor Bogor Memperkenalkannya

Tak Banyak Anak Muda yang Tahu Kelapa Kopyor, Begini Cara Kopyor Bogor Memperkenalkannya

Training
Paijo Madin Rintis Bisnis Kopi Sekaligus Jaga Kelestarian Mata Air di Lereng Merbabu

Paijo Madin Rintis Bisnis Kopi Sekaligus Jaga Kelestarian Mata Air di Lereng Merbabu

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com