Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RINDU MU Coffee, Jajakan Kopi Berkualitas Coffee Shop dengan Gerobak Keliling

Kompas.com - 26/02/2024, 12:35 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Peluang bisnis kopi saat ini bisa dibilang sangat menjanjikan. Pasalnya, kopi menjadi minuman yang digemari banyak orang.

Kalau biasanya coffee shop menjadi pilihan untuk mendapatkan kopi berkualitas, RINDU MU Coffee menawarkan kopi berkualitas dengan harga terjangkau di gerobak keliling.

Berbeda dengan kopi pinggir jalan biasanya, kopi RINDU MU memiliki kualitas yang sekelas dengan kopi di coffee shop.

Baca juga: Cerita Adi Sernovian Merintis Usaha Warung Kopi Kekinian di Pasar

Alasan utama mereka menjual kopi menggunakan gerobak keliling, karena ingin menjangkau pasar yang lebih luas. Terlebih lagi saat ini, minum kopi sudah menjadi gaya hidup banyak orang dari berbagai kalangan.

“Bisnis kopi sedang berkembang, kebutuhan orang terhadap kopi terus meningkat. Baik Milenial maupun Gen Z punya kebiasaan ngopi. Konsumsi kopi di Indonesia juga naik. Berbagai jenis umur dari semua kalangan minum kopi” jelas Rizal selaku Production Manager RINDU MU Coffee saat diwawancarai Kompas.com pada acara IFBC EXPO 2024, Jumat (23/02/2024).

Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp. 8000, konsumen bisa menikmati kopi dengan orientasi rasa yang unik. Itulah yang membedakan RINDU MU Coffee dengan kopi lain.

“Banyak yang menjual kopi tapi western taste. Kami mencoba untuk rasa yang Indonesia banget. Contohnya Aren Latte, yang semua bahannya pakai produk lokal. Ada juga Coconut Latte, ini hal baru di dunia kopi dan jadi best seller RINDU MU,” sambung Rizal.

Menariknya lagi, gerobak merah yang menjadi ciri khas mereka tidak hanya menjual kopi, namun ada beberapa pilihan minuman lain seperti coklat, milk tea, dan aneka rasa lainnya.

Setelah berjalan selama satu tahun, saat ini 60 gerobak kopi RINDU MU berkeliling di wilayah Jakarta Pusat.

Rizal mengungkap, berjualan menggunakan gerobak keliling memiliki terbilang ekonomis, karena maintenance yang lebih mudah dan tidak perlu membayar sewa gedung.

Meski begitu, diakui Rizal, tetap ada tantangan dalam menjual kopi gerobakan. Pasalnya, terdapat beberapa jalan di Jakarta, yang tidak boleh dilewati oleh pedagang.

“Hambatannya di lapangan kita belum tahu, mana saja jalan protokoler yang tidak boleh dilewati pedagang kaki lima," ujar Rizal.

"Kemudian, terkadang kehadiran kita dianggap mengganggu oleh para pesaing, karena RINDU MU punya produk berkualitas dengan harga murah, tapi berjualan di jalan,” sambungnya lagi.

Baca juga: Roti Kopi Sukses Buka Jaringan di UEA, SImak Strateginya

Selain mengitari jalanan di sekitaran Jakarta, RINDU MU Coffee juga aktif berupaya memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas, melalui media sosial Instagram @rindumu_official.

Dalam beberapa tahun mendatang, RINDU MU Coffee ingin mengepakkan sayapnya, dengan berjualan secara masif di JABODETABEK dan dapat mendistribusikan produknya ke minimarket.

“Harapannya selain ingin membuka banyak lapangan pekerjaan, semoga tujuan RINDU MU Coffee tercapai, yaitu memberikan kopi berkualitas dengan harga yang dapat dijangkau oleh semua orang” tutup Rizal.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau