Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Konsep Ekonomi yang Harus Diketahui Pelaku Usaha Saat Menjalankan Bisnis

Kompas.com - 10/03/2024, 12:20 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Dalam dunia bisnis, pengalaman lapangan tampaknya lebih penting daripada pengetahuan akan sebuah teori. 

Padahal, memahami teori atau konsep ekonomi juga tak kalah penting bagi para pelaku usaha untuk mengelola dan mengembangkan bisnis mereka.

Konsep ekonomi dapat berfungsi sebagai model mental yang berguna untuk memberikan perspektif berbeda terhadap bisnis.

Baca juga: 3 Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Pelaku Usaha Pemula

Melansir Forbes, berikut adalah beberapa konsep ekonomi yang penting diketahui pelaku usaha, untuk menjadi bekal menjalankan bisnis.

1. Penawaran dan Permintaan

Konsep ini adalah konsep dasar ekonomi yang menggambarkan hubungan antara jumlah barang atau jasa yang diminta dan ditawarkan dalam pasar.

Paham mengenai hukum permintaan dan penawaran, membantu pelaku usaha dalam menentukan harga dan kuantitas produk.

Contohnya, ketika permintaan suatu produk meningkat, tetapi pasokannya tetap, maka harga cenderung naik.

Memahami dinamika penawaran dan permintaan, membantu pelaku usaha mengantisipasi tren pasar, menyesuaikan strategi penetapan harga, dan mengidentifikasi peluang pertumbuhan bisnis.

2. Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)

Biaya kesempatan mengacu pada nilai tertinggi ketika memilih satu alternatif daripada alternatif lainnya.

Memahami biaya kesempatan, membantu pelaku usaha dalam alokasi sumber daya yang efisien.

Bagi sebagian besar sumber daya, biaya kesempatannya akan tinggi. Misalnya, seorang pengembang perangkat lunak profesional, biaya kesempatannya untuk melakukan hal lain dalam bisnis selain pengembangan perangkat lunak akan sangat tinggi.

Baca juga: 6 Karakter Diri yang Harus Dimiliki Pelaku Usaha dalam Membangun Bisnis

3. Daya Guna Marginal (Marginal Utility)

Utilitas (daya guna) marginal mengukur kepuasan tambahan yang diperoleh dari mengonsumsi satu unit barang atau jasa. Ketika konsumen mengonsumsi lebih banyak suatu produk, utilitas marjinal cenderung berkurang. 

Misalnya, satu gelas air bisa sangat berharga bagi Anda saat Anda haus, namun segelas tambahan air tidak akan berharga jika Anda sedang tidak haus. 

Pelaku usaha dapat menggunakan konsep daya guna marginal untuk mengoptimalkan penawaran produk, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mengidentifikasi strategi penetapan harga.

Baca juga: 5 Anggaran Penting yang Sering Diabaikan Pelaku Usaha

4. Biaya Marginal (Marginal Cost)

Biaya marjinal merupakan biaya tambahan yang dikeluarkan untuk memproduksi lagi satu unit barang atau jasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com