JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu bisnis di bidang jasa yang dibutuhkan banyak orang adalah bisnis laundry.
Keberadaan bisnis laundry berguna bagi orang-orang yang tidak sempat mencuci di rumah atau tidak memiliki mesin cuci.
Menjelang lebaran hingga setelah lebaran, kebutuhan akan jasa laundry semakin meningkat. Semakin banyak orang mengirim pakaian mereka untuk dicuci pihak laundry. Apalagi, ketika para asisten rumah tangga mulai mudik.
Di sisi lain, hal ini menjadi tantangan bagi para pelaku usaha bisnis laundry. Mereka harus bisa mengelola laundry menjelang lebaran, sehingga mereka juga bisa berkumpul bersama keluarga saat hari raya tiba.
Baca juga: Perhatikan 5 Hal Ini sebelum Mulai Usaha Laundry
Amel (45), owner Le Squash Laundry di Bintaro mengungkap cara untuk tetap bisa mengambil libur saat lebaran, tanpa menghilangkan potensi keuntungan yang bisa didapatkan.
Cara yang dilakukan Amel adalah menggunakan sistem cuci lipat. Artinya, laundry milik Amel hanya mencuci kering dan langsung dilipat tanpa setrika.
Alasan Amel menerapkan hal tersebut, karena sebagian karyawan yang bekerja dengannya memang terbiasa untuk mudik lebih awal, sehingga Amel harus mengambil alih pekerjaan laundry tersebut dengan beberapa karyawan yang tersisa.
Baca juga: 8 Tips Penting Menjalankan Usaha Laundry Kiloan yang Menjanjikan
"Kalau tahun-tahun sebelumnya, kami memang enggak terima laundry sama sekali. Tapi baru tahun kemarin, kami coba pakai sistem cuci lipat," ucap Amel.
Menurut Amel, sistem cuci lipat tetap bisa mendatangkan konsumen dan pekerjaan pihak laundry juga menjadi lebih ringan.
"Jadi kalau cuci lipat itu, kita kan pengeringnya pakai mesin juga, terus bisa langsung dilipat saja. Enggak disetrika, sih. Tapi tetap rapi," lanjut pemilik bisnis sekaligus guru TK tersebut.
Baca juga: 4 Rahasia Sukses Bisnis Laundry ala Imron, Owner The King of Majapahit Treatment
Sistem cuci lipat juga ditawarkan Amel dengan harga yang lebih murah, sehingga lebih terjangkau oleh kantong konsumen.
Meski demikian, sistem cuci lipat ini tidak diterapkan saat bertepatan dengan hari lebaran. Jika memang sudah hampir memasuki waktu libur, pihak laundry milik Amel akan tutup 2 hari sebelum lebaran.
"Aku juga ingin karyawan-karyawanku istirahat dan kumpul sama keluarga. Biar mereka nyaman juga. Orang juga gak akan mati kalau aku tutup laundry," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.