Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Terjerat Utang Rp 1 Milliar, Kini Imron Sukses Bisnis Laundry

Kompas.com - 20/11/2023, 15:50 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kesuksesan membutuhkan pengorbanan. Demikian juga yang dialami oleh Imron Rosyidi, seorang pelaku usaha laundry yang berdomilisi di Sidoarjo Jawa Timur ini.

Imron sebenarnya karyawan di sebuah perusahaan global yang beroperasi di Indonesia. Dia memulai bisnis laundry sejak tahun 2018 ketika dia sedang terlilit hutang hingga Rp 1 milliar akibat bisnis yang dijalankan sebelumnya mengalami kegagalan.

“Sebelum usaha laundry, saya jual beli mobil, usaha konveksi, dan toko sepatu, tapi usaha saya tutup semua karena manajemen yang salah. Semua manajemen saya percayakan ke karyawan saya. Hingga semua aset saya habis pada tahun 2017 dan masih punya hutang Rp 1 milliar,” kata Imron memulai kisahnya, Selasa (14/11/2023).

Imron saat ini masih menjadi pegawai hingga Desember 2023 mendatang menceritakan, di tengah keterpurukan tersebut, dia mendapatkan inspirasi untuk membuka bisnis laundry.

Baca juga: Cerita Jauhar Asmara Merintis DJACKs Fried Chicken, Jual Mobil untuk Modal

“Bisnis tidak perlu mewah dan besar seperti bayanganmu, meskipun kamu bisnis laundry tapi kalau cash flow-nya bagus itu sangat prospek ke depannya,” tutur Imron.

Modal Rp 3,6 juta Dari Jual Motor

Pada tahun 2018 akhirnya Imron mulai membuka usaha laundry dengan modal Rp 3,6 juta dari hasil menjual sepeda motor. Imron memberi nama King Laundry.

Jasa laundry yang dijalankan Imron ini melayani pencucian mulai baju, tas, hingga sepatu.  

“Saya sudah tidak punya uang lagi yang ada hanya motor, akhirnya saya jual untuk beli setrika uap. Saya buka usaha ini di rumah dengan dibantu anak dan istri,” ucap Imron.

Imron mempelajari semua ilmu laundry hanya dalam waktu empat bulan. Ia mencoba laundry satuan seperti, sepatu, karpet, tas, helm, sofa, dan mencoba meracik detergen sendiri.

“Saya bisa membuat kebutuhan laundry dengan tangan saya sendiri. Chemical itu seperti sabun, detergen cuci, softener, dan lain-lain. Saya menguji hasil detergen saya dengan menyiram ke tanaman tapi malah subur,” ungkap Imron.

Berdayakan Anak Jalanan

Setelah sukses menjalankan laundry baju, pada tahun 2019, Imron membuka cabang laundry satuannya yang bernama Majapahit Shoes and Bag Treatment, ada satu toko di Sidoarjo, dua toko di Surabaya, dan tiga toko di Malang. Imron mampu meraup cuan Rp 15 juta bersih dalam sebulan hanya dari satu toko.

Baca juga: 5 Tips Membangun Usaha Dimsum ala Owner Unie Dimsum

“Saat ini keduanya kita beri nama yang sama yaitu, The King of Majapahit Treatment,” jelas Imron.

“Saya asli Ponorogo (Jawa Timur) merantau ke Surabaya sejak Sekolah Dasar (SD). Saat kecil, saya sudah menjadi tukang cuci mobil, orang showroom pernah bilang kamu akan menjadi raja atau king. Karena dari kecil sudah hidup sendiri, usaha sendiri,” lanjut Imron.

Imron berharap ke depannya dia bisa mengajak anak jalanan lebih banyak lagi untuk pembuatan Chemical dan usaha laundry-nya. Saat ini Imron sudah memberdayakan 15 anak jalanan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau