JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM, Deputi Bidang UKM KemenKopUKM, Temmy Satya Permana optimistis pelaku usaha skala mikro, kecil dan menengah harus bisa menguasai pasar lokal. Apalagi, dalam hal menggapai Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.
“Tahun 2045, kalau UKM tidak menguasai penjualan (pasar) lokal, maka tujuan UMKM naik kelas itu tidak ada artinya,” tegas Temmy dalam kegiatan diskusi 'UMKM Naik Kelas Menuju Indonesia Emas' pada Jumat (16/11/2023).
Temmy mengatakan demikian merujuk pada kenyataan yang terjadi di antara masyarakat dan pelaku usaha kecil di masa ini.
Belum lagi, ditambah maraknya digitalisasi dengan sistem penjualan secara online melalui sebuah platform, yang dampak dan penggunaannya belum merata dirasakan oleh semua wirausaha, tetapi sudah terimbas ‘perang’ harga.
Baca juga: Kemenkop UKM: UMKM di Indonesia Perlu Perkuat Entrepreneurial Mindset
Mengenai digitalisasi pelaku UMKM, Temmy menyinggung perbedaan atas digitisasi dan digitalisasi.
“Digitisasi dan digitalisasi itu berbeda, lho. Kalau hanya sekedar menggunakan platform digital untuk pencatatan keuangan itu namanya digitisasi. Sedang digitalisasi lebih dari sekedar transformasi penjualan ke marketplace atau sejenisnya,” kata Temmy.
Berkaitan dengan hal ini membuat pihaknya sangat prihatin. Penyebabnya tak lain karena di Indonesia terlalu banyak produk yang datang dari luar negeri secara bebas dan dipasarkan dengan harga dibawah standar harga produk dalam negeri.
Untuk menumbuhkan industri dalam negeri, Temmy mengatakan, “Nantinya harus dipastikan dari hulu ke hilirnya. Ownernya harus WNI, pabrik dan proses produksinya di Indonesia, serta merek jualnya asli Indonesia."
Baca juga: Upaya Smesco dan Kemenkop UKM Tumbuhkan Wirausaha lewat Indonesia Digital MeetUp 2023
Aufride Herni Novieta selaku Sekretaris Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKop-UKM menyuarakan, jika untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045 adalah sebuah tantangan besar bagi pihaknya dan banyak pihak terkait lainnya.
Terutama untuk mendorong pelaku UMKM untuk bertransformasi ke digital.
Mengatasi itu, Novieta, akrabnya, menyebutkan jika pemerintah akan terus berupaya untuk menggapai target dari program yang telah ada, juga dengan regulasi-regulasi yang berlaku.
“Kita tetap optimis, bahwasanya apa yang diharapkan di 2045 adalah Indonesia Emas,” tutur Novieta.
Baca juga: Tutup E-Hub Jakarta, Kemenkop UKM Pertemukan Peserta dengan Investor
Bagi Leonard Theosabrata, Direktur Utama SMESCO Indonesia, inovasi terutama dalam hal digital bisa menjadi salah satu cara untuk mencapai kesuksesan usaha skala kecil dan menengah.
Sementara itu bagi usaha skala mikro, pengagregasian adalah salah satu cara untuk terus memperkuat dan memberdayakan para pelaku UMKM agar lebih produktif dan efektif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya