JAKARTA, KOMPAS.com - Malam hari usai jam pulang kerja, Pasar Santa di daerah Kebayoran masih ramai dikunjungi. Terutama bagi orang-orang yang ingin menikmati kuliner dengan cita rasa khas Padang, Sumatera Barat.
Setelah pintu masuk Pasar Santa, terdapat warung tenda berukuran besar dengan nama Sate Padang Ajo Ramon. Asap sate yang dibakar masih mengepul memenuhi tenda, diiringi dengan aroma sate yang sedap.
Kompas.com berjumpa dengan anak pemilik Sate Padang Ajo Ramon, yaitu Roberto Ramon (28).
Pria yang akrab disapa Robert ini menceritakan perjalanan bisnis yang dirintis oleh sang ayah, Ramon Tanjung.
Ayah dan ibu Robert adalah orang asli Pariaman, sedangkan anak-anaknya semua lahir di Jakarta.
Sebelum memulai bisnis sate Padang, awalnya ayah Robert ikut berjualan sate Padang bersama saudaranya. Kemudian, setelah mendapatkan ilmu resep-resep sate Padang, sang ayah mulai membuka usaha sendiri.
"Jadi kenapa ayah itu buka usaha ini? Karena dulunya jadi karyawan sate padang juga. Terus akhirnya coba buka usaha sendiri," tutur Robert saat diwawancara pada Kamis (2/5/2024).
Ayah Robert mulai berjualan sate Padang dengan gerobak pada tahun 1986. Pada masa itu, sang ayah berjualan di luar Pasar Santa.
Baca juga: Moncernya Bisnis Bumbu yang Lahir dari Ekosistem Warung Makan Padang
Diakui Robert, nama usaha sate Padang Ajo Ramon memang tidak menggunakan nama asli pemilik usaha. Nama Ramon terinspirasi dari penyanyi asal Padang.
"Usaha sate Padang ini memang enggak pakai nama asli ayah saya. Waktu itu dia nemu nama Ramon, katanya bagus dari penyanyi Padang. Akhirnya waktu bisnisnya udah gede, dia pakai nama itu," jelas Robert.
Baca juga: 1 Ton Bumbu Rendang Racikan Para Ibu Kota Padang Diekspor ke Norwegia
"Nah, Ajo itu kalau di sini sama kayak 'abang', atau kalau di Jawa kayak 'mas'. Terus kata Ajo itu memang dipakai di daerah Pariaman. Kalau panggilan 'uda' itu biasanya dari Bukittinggi," lanjutnya.
Menurut Robert, ciri khas sate Padang Ajo Ramon adalah bumbunya yang berwarna kecokelatan. Berbeda dengan warna bumbu sate Padang lain.
"Kalau di tempat lain kan ada yang merah, kuning, kalau di sini coklat. Kami juga ada bumbu basah dan bumbu kering," ujar anak bungsu dari enam bersaudara ini.
Bumbu basah dimasak selama empat jam. Mulai dari pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB. Lalu, akan berjualan pada pukul 16.00 WIB sampai 00.00 WIB.
"Bumbu-bumbunya memang kami selalu buat tiap hari. Seluruh proses pembuatannya ada di rumah kami di Tegal Mampang," ungkap Robert.
Baca juga: Agar Bisnis Kuliner Tetap dalam Kendali Pemilik, Intip Strategi Warung Soto Ini
Sate Padang Ajo Ramon yang semula berawal dari gerobak, kini telah membuka 10 cabang. Robert mengatakan, hal ini dikarenakan testimoni dari mulut ke mulut.
"Jadi usaha kami ini katanya viral ya karena dari mulut ke mulut. Ada orang yang sudah makan di sini, terus bilang ke temannya atau saudaranya," jelas Robert.
Bahkan Sate Padang Ajo Ramon, tak jarang didatangi oleh para selebritas. Di antaranya Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
"Pak Anies dulu juga pernah makan di sini, terus istrinya Denny Cagur juga pernah," ujarnya menutup pembicaraan.
Baca juga: Kisah Owner Ayam Hijrah, dari Pekerja Kantoran Hijrah Menjadi Pebisnis Kuliner Sukses
View this post on Instagram
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.