TANGERANG, KOMPAS.com - Setiap orang yang sedang berbisnis, pasti pernah mengalami berbagai kendala. Termasuk bisnis Sambelku Ledak yang dirintis oleh perempuan asal Bogor ini.
Vira (24) dulu adalah seorang karyawan bank yang kemudian resign dan merintis bisnis Sambelku Ledak. Ia juga menjumpai berbagai kendala. Salah satunya ketika harga cabai sedang naik.
Kompas.com pun menanyakan lebih lanjut mengenai solusi dari Sambelku Ledak untuk bertahan di tengah kenaikan harga cabai. Vira pun menuturkan strateginya agar Sambelku Ledak tetap bisa dinikmati konsumen.
Baca juga: Cerita Vira Merintis Bisnis Sambal Lauk hingga Diminati Konsumen Luar Negeri
Meski harga cabai sedang naik drastis, Vira tetap tidak mau menaikkan harga cabai. Ia tetap menjual dengan harga dan kualitas yang sama sejak 2018.
"Kendala kami itu ada di bahan baku, apalagi kalau harga cabai lagi tinggi. Cuma kami enggak ikut menaikkan harganya, bahkan sejak tahun 2018," lanjut Vira.
Menurutnya, kondisi kenaikan harga cabai masih bisa ia atasi, tetapi berbeda jika bahan bakunya sedang langka.
Baca juga: Kisah Ridwan, Dulu Jualan Bakso, Kini Populerkan Sambal Khas Makassar
"Kalau masalah harga tinggi masih bisa kami tanggung, cuma kalau langka itu agak susah nyari supplier-nya karena cabainya harus bener-bener fresh," ungkapnya.
Karena enggan menaikkan harga, Vira lalu mengalihkan strateginya ke arah promosi. Cara yang dilakukannya yaitu mengurangi budget promosi yang biasa ia lakukan.
"Kami biasanya kalau promosi itu bayar ke aplikasi, misalnya Instagram Ads sama Tiktok Ads. Terus ada endorse selebgram juga. Nah, bagian itu yang saya kurangi budget-nya," lanjut lulusan SMA Waskito tersebut.
Baca juga: Berawal dari Trend Spicy Food Challenge, Sambal Dede Satoe Berhasil Tembus AS
Pengurangan budget promosi ini terus dilakukan oleh Vira hingga harga cabai kembali normal setelah dua hingga tiga bulan. Apalagi setelah momen Ramadan, Lebaran, dan Natal.
"Harga cabai itu pasti naik waktu lebaran, Ramadan, sama Natal gitu. Perkiraan kami, harganya bakal normal setelah dua sampai tiga bulan. Jadi kami juga sudah antisipasi," pungkas Vira.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.