KOMPAS.com - Jika bisnis Anda saat ini sangat ramai dan tak dapat lagi menampung pelanggan, solusinya adalah dengan membuka cabang baru.
Hal inilah yang dilakukan Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih. Kini, nasi goreng kambing legendaris tersebut telah mempunyai sembilan cabang di Jakarta, mulai dari pusatnya, Kebon Sirih, Sabang, hingga cabang terbaru di daerah BSD.
Dalam waktu dekat, mereka juga berencana akan membuka satu cabang lagi di daerah Grogol.
Baca juga: Kisah Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, Kuliner Legendaris Sejak 1958
Namun demikian, Nenny (49), selaku owner dan generasi kedua dari Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih mengingatkan, membuka cabang baru belum tentu bisa sesukses atau seramai restoran pertama (pusat) Anda.
Untuk membuka cabang baru, Nenny mengungkap, dirinya membutuhkan modal sebesar Rp 100 juta.
Dengan modal Rp 100 juta, cukup untuk semuanya, mulai dari sewa ruko, membeli peralatan seperti meja, kursi, dan peralatan dapur.
Menurut Nenny, membuka cabang baru bukanlah hal yang main-main. Jika ingin sukses, Anda harus mempunyai strategi yang tepat.
Nenny mengungkap, empat hal yang selalu ia lakukan saat membuka cabang baru;
Ukuran yang dimaksud adalah besar atau tidaknya tempat untuk cabang baru Anda. Apakah Anda ingin cabang yang kecil, medium, atau besar seperti level restoran.
Semuanya memiliki budget yang berbeda. Jadi sebelum menentukan budget, Anda harus menentukan ukurannya terlebih dahulu.
Saran Nenny, Anda bisa mempertimbangkan untuk membuka cabang di pujasera (food court) jika ingin budget yang lebih kecil.
Di Pujasera, Anda tak perlu membeli meja dan kursi, karena biasanya meja dan kursi telah disiapkan oleh pemilik pujasera.
"Anda hanya perlu menyewa satu tempat dan membeli peralatan dapur. Keuntungan membuka di pujasera adalah sudah pasti ramai pengunjung," kata Nenny kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca juga: Cara Generasi Kedua Mempertahankan Rasa Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih
Setelah menentukan ukuran cabang, Nenny akan membuat budget. Jadi jika budget-nya Rp 100 juta, maka pengeluarannya untuk menyiapkan cabang baru, tidak akan melebihi nominal tersebut.
"Budget Rp 100 juta sudah melingkupi semuanya, mulai dari sewa hingga kebutuhan peralatan lainnya." ujarnya.