Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjualan Sejak 1980, Ini Kisah Bisnis Legendaris Es Campur Ko Acia

Kompas.com - 03/05/2024, 11:52 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak bisnis legendaris yang sudah mulai hilang ditelan zaman. Namun ada satu usaha es campur, yang tampaknya tetap melekat di hati para penikmatnya, yaitu Es Campur Ko Acia.

Es campur legendaris itu selalu ramai dikunjungi para pelanggan setianya setiap hari. Bahkan, turis lokal dari luar kota Jakarta pun rela datang jauh-jauh hanya untuk mencicipi Es Campur Ko Acia ini.

Es Campur Ko Acia merupakan es campur spesial yang terdiri dari 12 toping (kolang-kaling, agar-agar atau jelly, selasih, alpukat, lengkeng, dawet, kacang hijau, dan kacang merah). Es campur ini dipasarkan dengan harga Rp 27 ribu.

Baca juga: Kisah di Balik Perjalanan Kupat Tahu Pak Pangat Magelang yang Legendaris

Membuktikan title usahanya yang legendaris dan masih tetap eksis hingga saat ini, Es Campur Ko Acia terjual 400 porsi per harinya saat weekdays, sedangkan saat akhir pekan bisa mencapai 600-700 porsi per hari.

Perjalanan Bisnis Suyanto dari Usia 17 tahun

Sang owner, Nio Nguan Lie, alias Suyanto (70), mengungkap dirinya mulai berjualan es campur ini pada tahun 1980. Saat itu usianya masih terbilang sangat muda, yaitu 17 tahun.

“Waktu itu saya mulai berjualan saat masih berusia 17 tahun. Saya bukanya ketika sudah pulang sekolah,” jelas Suyanto kepada tim Kompas.com di Jakarta (29/04/2024).

Es Campur Ko Acia ini bukan merupakan bisnis Suyanto yang pertama. Dahulu saat ia masih tinggal di Pontianak, Kalimantan, ia pernah mencoba berbagai bisnis, mulai dari nasi campur, pisang goreng, bahkan ia juga pernah menjadi pedangang asongan yang menjual rokok.

Baca juga: Sejarah Tan Ek Tjoan, Roti Legendaris asal Bogor Sejak 1920

12 Toping Es Campur Ko AciaKompas.com - Ester Claudia Pricilia 12 Toping Es Campur Ko Acia

Suyanto juga mengatakan, bahwa ia pernah menjadi karyawan bisnis es campur di Pontianak selama tiga tahun.

“Kurang lebih selama tiga tahun saya menjadi karyawan di sana. Setelah dapat pengalamannya, saya mencoba untuk membuka bisnis es campur sendiri,” ujarnya.

Pertama kali ia mencoba memulai bisnis es campur saat masih di Pontianak. Namun, bisnisnya kurang berkembang dikarenakan omzetnya sangat kecil, akibat harga jualnya yang sangat murah.

Maka pada tahun 1980, ia bermigrasi ke Jakarta dan terciptalah Es Campur Ko Acia yang berlokasi di jalan Dwiwarna Raya, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

“Jualan di Jakarta konsumennya banyak, sangat berbeda dari Pontianak. Penjualan es campur saya sangat meningkat,” kata pria berusia 70 tahun itu.

Baca juga: Cerita di Balik Legendarisnya Kopi Es Tak Kie, Berdiri Sejak Tahun 1927

Terletak di pinggir jalan, dari dulu es campur itu tak pernah pindah lokasi hingga saat ini.

Suyanto memilih lokasi di pinggir jalan, karena memang lokasi itu merupakan lokasi UMKM yang strategis dan selalu ramai warga, bahkan karyawan kantoran.

Omzet Ratusan Juta Perbulan dari Modal 10 Juta

Terjual ratusan porsi per harinya tentu sangat berdampak pada omzet Es Campur Ko Acia. Mereka dapat meraup omzet hingga Rp 100 juta per bulannya.

Es Campur Ko Acia, Sawah Besar, Jakarta PusatKompas.com - Ester Claudia Pricilia Es Campur Ko Acia, Sawah Besar, Jakarta Pusat

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau