Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Legendarisnya Kopi Es Tak Kie, Berdiri Sejak Tahun 1927

Kompas.com - 17/09/2023, 07:00 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Jakarta,KOMPAS.com – Di zaman sekarang, mayoritas anak muda senang menghabiskan waktu berbincang dengan rekan di kedai kopi atau kafe. Karenanya, sekarang tersebar luas gerai kopi di Indonesia, baik bergaya klasik ataupun dengan sentuhan modern.

Seperti salah satu kopi legendaris yang berdiri sejak tahun 1927 dengan bernuansa klasik, bernama Kopi Es Tak Kie. Kedai kopi ini berlokasi di Gang Gloria, Glodok, Jl.Pintu Besar Selatan III No.4-6, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat.

Harga segelas Kopi Es Tak Kie juga murah dan ramah di kantong. Kedai Kopi Es Tak Kie tersedia dua varian menu, yaitu segelas kopi hitam dengan harga Rp20.000, sedangkan kopi susu dengan harga Rp 22.000.

Baca juga: Bingung Bikin Iklan Produk dengan Instagram Ads? 8 Tips Ini Wajib Dicoba

Selain kopi, kamu juga bisa memesan makanan berat lainnya seperti, nasi campur, nasi tim ayam, bakmie ayam, bihun ayam, kwetiau ayam, Losupan ayam, bakmie pangsit, bakmi bakso, sup pangsit, sup bakso, sup swikiaw, dan berbagai minuman teh juga tersedia di sini dengan harga yang bebeda-beda.

Perjalanan Panjang Kopi Es Tak Kie

Kedai ini didirikan oleh perantau dari Negeri Tirai Bambu, Tiongkok bernama Liong Kwie Tjong yang merupakan kakek dari Akwang (64).

Baca juga: 7 Tips Memulai Bisnis Daycare, Dijamin Untung

Pada tahun 1927, Tjong memulai usaha ini dengan menggunakan gerobak saja. Kemudian Tjong menyewa tempat untuk menjajakan kopinya.

Pada tahun 1927, Kedai Kopi ini dulunya menjual berbagai jenis teh, seperti teh pahit, teh manis, dan teh lainnya. Namun, pada tahun 1930 Kopi Es Tak Kie juga menjual dua jenis kopi karena meningkatnya permintaan masyarakat terhadap kopi.

Nama Tak Kie diambil bukan dari nama orang. Namun, memiliki arti yang dijadikan pedoman hingga kini. Kini, kedai kopi tersebut dilanjutkan oleh Latif dan Akwang yang merupakan cucu dari Liong Kwie Tjong.

“Tak Kie Bukan nama orang. Tak Kie memiliki arti orang yang bijak atau dapat diartikan sederhana. Selain itu, Tak Kie bisa diartikan merendah, ini yang jadi pedoman usaha ini agar kita tetap merendah, jangan mempunyai sifat sombong,” kata Latif (73), cucu dari Liong Kwie Tjong saat ditemui Kompas.com, Sabtu (16/9/2023).

Baca juga: Waspadai 3 Hambatan Membangun Bisnis Online, Pemula Wajib Tahu

Usaha ini kemudian dilanjutkan oleh Akwang pada tahun 1999, adik dari Latif yang juga menjadi cucu dari Liong Kwie Tjong.

“Saya merupakan generasi ketiga. Sebelumnya saya bekerja sebagai sales di Jakarta. Awalnya memang sudah diberikan amanah oleh orang tua saya untuk melanjutkan usaha ini. Nantinya di bawah saya juga ada yang meneruskan generasi keempat,” kata Akwang (64) pada Rabu (6/9/2023).

Cara Kopi Es Tak Kie Bertahan

Zaman sekarang banyak sekali gerai kopi yang buka dengan konsep modern dan juga menggunakan teknologi yang modern.

Baca juga: 5 Cara Mudah Memulai Usaha Sosis Bakar

Latif mengatakan bahwa, sekarang banyak usahanya terpukul juga akibat gerai yang modern, seperti dari dekorasi minimalis, menggunakan AC. Di sisi lain, kedainya berkonsep sangat klasik dan tidak menggunakan promo.

Bukan tanpa perubahan, Latif tetap menjaga kualitas kopi yang disajikannya, sehingga rasanya tetap sama sejak tahun 1927. Selain itu, kita juga selalu memberikan pelayanan yang optimal, seperti sopan santun, tak pernah sombong dan judes dalam melayani konsumen.

“Pada tahun 2020 ketika Covid-19 selama satu bulan setengah kita tutup. Ini karena kita hanya mampu menjual tiga hingga empat gelas per harinya dengan sistem take away,” ujar Akwang.

Baca juga: 3 Tips Memulai Usaha bagi Pemula dari Co Founder Damia Shoes

Ia berharap usahanya tetap stabil dan mengalami peningkatan sehingga bisa semakin bermanfaat untuk masyarakat, hingga saat ini Akwang dibantu dengan lima karyawannya untuk menyajikan kopi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau