Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Toko Oleh-oleh Nyonya Pang, Legendaris Sejak 1912

Kompas.com - 15/06/2024, 21:58 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Saat bepergian ke luar kota, rasanya tak lengkap jika pulang tanpa membawa oleh-oleh.

Salah satu toko oleh-oleh di Magelang yang selalu ramai pengunjung, yaitu Toko Oleh-oleh Nyonya Pang. Toko yang telah berdiri sejak tahun 1912 ini, berlokasi di Muntilan, Kabupaten Magelang. 

Toko Oleh-oleh Nyonya Pang menjual berbagai macam oleh-oleh khas Magelang, seperti jenang dodol, wajik, dan krasikan.

Selain itu, Toko Oleh-Oleh Nyonya Pang juga menjual jajanan pasar dan produk lain dari berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Baca juga: Kisah di Balik Perjalanan Kupat Tahu Pak Pangat Magelang yang Legendaris

Saat ini, pemilik Toko Oleh-Oleh Nyonya Pang sudah dikelola hingga generasi keenam, yakni Imanuel Jeffrey (32).

Kepada Kompas.com, ia membagikan cerita tentang sosok di balik berdirinya Toko Oleh-oleh Nyonya Pang, yang bertahan hingga saat ini. 

Bermula Jual Jenang dan Dodol untuk Ritual Keagamaan

Pada tahun 1912, menantu Nyonya Pang menjual jenang dodol untuk berbagai ritual keagamaan dan kegiatan dengan adat Jawa. Pada saat itu, jenang dodol sering dijadikan bagian dari seserahan, lamaran, dan pernikahan. 

"Dulu kami cuma terima pesanan buat itu aja, jadi enggak dijual di toko. Jadi orang pesan jenang dan dodol di sini," ungkap Jeffrey saat ditemui di Magelang, Sabtu (15/6/2024). 

Baca juga: Dodol Boga Rasa, Primadona Baru Oleh-oleh Tradisional Khas Jawa Barat

Meski menantu Nyonya Pang yang menjual jenang dodol, ia menggunakan nama mertuanya yakni Lauw Kie Pang, suami Nyonya Pang sebagai nama usaha. Hal ini ia lakukan sebagai bentuk penghormatan pada mertuanya. 

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang memesan jenang dodol. Produksi pun semakin banyak. Jeffrey menyebut, jenang dodol tersebut dijual dengan cara digendong lalu keliling di sekitar Muntilan. 

"Lalu akhirnya baru buka toko itu tahun 1950-an awal atau akhir gitu. Waktu itu kan generasinya sudah baru, jadi produknya bertambah. Tiap ganti generasi selalu tambah produk baru," tutur Jeffrey. 

Baca juga: Kisah Sukses Ajik Krisna Mendirikan Toko Oleh-oleh Krisna Bali

Pendiri Nyonya Pang Muntilan dari generasi ke generasiKompas.com - Alfiana Rosyidah Pendiri Nyonya Pang Muntilan dari generasi ke generasi

Generasi Baru, Produk Kian Bertambah

Sebelum masa kemerdekaan, Toko Oleh-oleh Nyonya Pang hanya menjual jenang dodol. Namun, seiring bertambahnya generasi, semakin banyak produk baru yang dijual di toko. 

"Kalau dulu apa-apa masih bikin sendiri, kaya kue-kue atau tempe gitu. Tiap generasi  membawa makanan yang bisa mereka buat. Ketika sudah nikah sama anaknya Nyonya Pang, mereka bisa menambahkan produk di sini," jelas laki-laki asli Magelang tersebut.

Hal ini berlanjut hingga ke generasi seterusnya. Bahkan hingga kini, Toko Oleh-oleh Nyonya Pang menjual berbagai macam produk oleh-oleh.

Baca juga: Berawal dari Kegelisahan, Naning Mulai Bisnis Oleh-oleh Berbahan Kain Perca

"Jelas di sini kami jual jenang dodol yang resepnya tidak berubah sampai sekarang. Terus ada krasikan, tape ketan, bakpia, gethuk panggang, dan jajanan pasar," ucapnya. 

Halaman:

Terkini Lainnya
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
Training
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau