Jajanan pasar yang diproduksi Toko Oleh-oleh Nyonya Pang, disebut Jeffrey berbeda dengan jajanan pasar biasa, karena yang ditawarkan adalah jajanan pasar peranakan seperti kue miku dan kue moho.
Namun selain itu, ada berbagai macam kue yang merupakan titipan para pelaku UMKM di sekitar Muntilan.
Konsumen Toko Oleh-oleh Nyonya Pang biasanya melonjak ketika mendekati hari libur, seperti saat libur lebaran dan menjelang libur sekolah. Kebanyakan berasal dari luar kota Magelang.
"Kebanyakan sih yang dari luar kota, karena mungkin sudah jadi salah satu tujuan wisata. Terus yang sering datang ke sini biasanya yang dekat-dekat Muntilan, kaya Jogja dan Magelang. Semarang, Bandung, Surabaya, Jakarta juga ada," lanjut Jeffrey.
Ditambah lagi, efek film Gadis Kretek turut membuat Toko Oleh-oleh Nyonya Pang semakin viral.
Setelah munculnya film Gadis Kretek, banyak konsumen dari luar pulau Jawa datang ke toko.
"Waktu itu kan film Gadis Kretek viral banget ya, saya sempat ngobrol-ngobrol dengan konsumen di toko. Ada yang dari Padang, terus yang dari luar pulau Jawa lainnya juga datang ke sini," ujarnya.
Hal ini juga membuat Jeffrey mendapat pertanyaan dari konsumen soal kemungkinan membuka cabang di daerah lain.
Namun Jeffrey menekankan, Toko Oleh-oleh Nyonya Pang tak ada rencana untuk membuka cabang di daerah lain, karena ingin memertahankan ciri khas makanan tradisional di Muntilan.
"Ke depannya saya enggak bisa membuka cabang Nyonya Pang di daerah lain, karena kan setiap daerah punya khasnya masing-masing, seperti di Muntilan ini, ciri khasnya jenang dodol dan tape ketan," pungkasnya.
Baca juga: Cerita Iwing Merintis Batik Khas Magelang hingga Terdaftar HKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.