KOMPAS.com - Memiliki bisnis sendiri adalah impian yang menjadi nyata bagi pelaku usaha. Oleh karena itu, saat berhasil memilikinya, Anda akan melakukan segala cara untuk memertahankan dan mengembangkan bisnis.
Namun, pemilik usaha sering kali memakai banyak uang pribadi untuk memertahankan bisnisnya, sehingga penting bagi pemilik usaha untuk memastikan bisnisnya tidak berdampak buruk pada kondisi keuangan pribadi.
Baca juga: 8 Langkah Mudah Mengatur Keuangan Bisnis Kuliner
Berikut ini adalah beberapa cara mengatur keuangan saat memulai usaha, yang dapat Anda lakukan.
Pemilik usaha sering kali terlalu fokus pada pendirian bisnisnya dan memastikan semua sistem yang relevan tersedia, sehingga lupa merencanakan tujuan keuangan pribadinya.
Terlalu sibuk menulis rencana bisnis hingga melupakan perencanaan keuangan pribadi. Padahal, perencanaan keuangan sangat penting.
Anda mungkin merasa memiliki pengetahuan dalam mengelola bisnis dan merasa sangat bersemangat menjalankan bisnis baru, tapi jangan pernah melewatkan perencanaan keuangan dan mengorbankan keuangan pribadi Anda untuk bisnis.
Salah satu alasan utama kegagalan bisnis adalah kebangkrutan. Sekitar 90% bisnis pelaku usaha gagal karena masalah ini.
Saat bisnis Anda baru saja dimulai, penting untuk tidak menghabiskan terlalu banyak uang terlalu cepat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk merencanakan arus kas dengan sangat hati-hati. Rencana keuangan yang baik akan menguraikan dengan jelas berapa banyak yang dapat Anda investasikan dan Anda bayarkan untuk diri sendiri. Hindari melebih-lebihkan biaya dan meremehkan pendapatan.
Untuk membantu arus kas, sangat penting untuk menagih pelanggan sesegera mungkin, melakukan pemeriksaan kredit pada pelanggan, dan menginvestasikan waktu untuk menegosiasikan penawaran terbaik dengan pemasok.
Baca juga: 3 Kesalahan Manajemen Keuangan yang Sering Dilakukan Pemilik Usaha
Manajemen risiko adalah elemen penting lainnya dalam proses perencanaan keuangan. Jika bisnis Anda kecil, Anda mungkin memiliki beberapa orang kepercayaan untuk operasional perusahaan.
Untuk mencegah hal-hal tak terduga, Anda bisa menyiapkan asuransi untuk beberapa orang kepercayaan Anda, misalnya asuransi kesehatan. Selain itu, pastikan juga Anda memiliki perlindungan pribadi.
Menyusun rencana asuransi dan perlindungan mungkin tidak tampak seperti prioritas utama pada tahap awal bisnis Anda - tetapi lebih baik berjaga-jaga daripada menyesal.
Saat pertama kali mendirikan bisnis, penting untuk mencapai kesepakatan dengan semua pemegang saham mengenai ketentuan perjanjian pemegang saham.
Ini akan menentukan metode penilaian perusahaan dan menetapkan ketentuan pembelian dan penjualan saham, jika terjadi sakit atau pensiun.