Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Manfaat Budaya Daur Ulang Dalam Bisnis, Peluang Cuan Tambahan

Kompas.com - 03/09/2024, 08:28 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini sudah banyak pelaku bisnis yang sadar dengan isu keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Mengingat ada banyak upaya untuk berbisnis ramah lingkungan, budaya daur ulang menjadi salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan dalam berbisnis.

Daur ulang dalam bisnis dapat berupa memilah dan memanfaatkan kembali limbah yang masih bisa digunakan untuk kegunaan yang lain. Dengan begitu, bisnis dapat mengurangi jumlah limbah yang ada.

Berbisnis ramah lingkungan tidak hanya bermanfaat untuk menjaga lingkungan, tetapi juga bisa memberi keuntungan lain untuk bisnis itu sendiri. Tahukah kamu kalau budaya daur ulang dalam bisnis dapat berpeluang memberi tambahan cuan?

Semakin banyak kamu melibatkan budaya daur ulang dalam kegiatan bisnis kamu, maka semakin banyak manfaat yang bisa kamu rasakan. Berikut ini manfaat budaya daur ulang dalam bisnis seperti yang dilansir dari smallbiztrends.com,

Baca juga: Cara Imah Keramik Menciptakan Bisnis Sustainable, Bisa Jadi Inspirasi

1. Biaya Limbah Berkurang, Pendapatan Justru Bertambah

Jika operasional bisnis kamu pandai mendaur ulang limbah, maka ada banyak manfaat yang kamu dapat. Sebenarnya manfaat ini ada banyak cabangnya tergantung bagaimana cara kamu melakukan daur ulang.

Misalnya bisnismu terbiasa memilah sampah organik dan anorganik. Sampah yang sudah terpisah berdasarkan kategorinya bisa kamu manfaatkan untuk menambah pemasukan lain.

Sampah organik bisa kamu olah menjadi pupuk kemudian menggunakannya untuk kesuburan tanaman di lingkungan sekitar bisnis kamu. Pilihan lainnya, kamu bisa menjual sampah organik atau pupuk tersebut ke pihak-pihak yang mengolah dan membutuhkannya.

Dengan begitu kamu bisa menghemat biaya pembelian pupuk untuk merawat tanaman sekitar atau bahkan mendapat keuntungan dari menjual pupuk.

Baca juga: Mengenal ‘Sustainable Beauty, Pilihan Produsen Usaha Kosmetik & Skincare

Kemudian sampah anorganik bisa kamu jual ke tukang loak atau rongsokan. Sampah tersebut bisa ditimbang dan menghasilkan pendapatan baru untukmu, lebih menguntungkan daripada kamu membuangnya begitu saja.

Atau jika kamu memang kreatif, kamu bisa mengolahnya menjadi satu benda kerajinan yang baru. Misalnya kamu mengumpulkan ecobrick (botol yang dipenuhi sampah pelastik dan dipadatkan), kemudian ecibrick tersebut bisa kamu kreasikan menjadi kursi atau meja kecil.

Dengan cara ini kamu bisa mengurangi biaya pembelian barang baru atau mendapat keuntungan tambahan karena menjualnya ke tukang loak.

2. Membuka Kerja Sama Dengan Pihak Lain

Budaya daur ulang tidak hanya dari limbah bisnis sendiri, tetapi bisa juga mendaur ulang limbah dari orang lain. Dalam hal ini, memang beberapa industri bisnis saja yang mungkin bisa melakukannya.

Misalnya kamu memiliki bisnis fesyen, menjual tas dari kain perca. Kamu bisa membeli kain-kain bekas dan mendaur ulang kain sisa tersebut menjadi perca.

Dengan cara ini modal yang kamu keluarkan tentu akan lebih murah dibandingkan kamu membeli beberapa meter kain dengan motif berbeda kemudian memotongnya menjadi bagian kecil untuk dijadikan perca.

Bahkan, kamu bisa tidak mengeluarkan modal sama sekali jika kamu mengumpulkan kain dari teman, keluarga dan kerabat. Cobalah mengajak mereka untuk memilah baju dan kain yang sudah tidak terpakai kemudian memberikannya kepadamu dengan percuma.

Baca juga: Rumah Mocaf Ajak Petani Lokal Manfaatkan Peluang Bisnis Sustainable

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau