Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Imah Keramik Menciptakan Bisnis Sustainable, Bisa Jadi Inspirasi

Kompas.com - 20/06/2024, 09:15 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Melihat dunia saat ini semakin mengalami krisis alam, karena banyaknya sampah plastik, membangun bisnis produk ramah lingkungan bisa menjadi salah satu upaya untuk turut mengurangi intensitas limbah plastik di masyarakat.

Ada banyak material ramah lingkungan yang bisa digunakan sehari-hari, misalnya keramik.

Dengan bahan dasar ramah lingkungan, keramik sangat potensial untuk dijadikan produk bisnis, karena bisa digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari, seperti untuk alat makan, ubin, dekorasi, dan masih banyak lagi.

Ini juga yang menjadi alasan owner Imah Keramik Bogor, Taurisia Y.T Wijaya atau yang akrab disapa Sisi mantap berbisnis keramik.

Dengan berbisnis keramik ramah lingkungan, Sisi juga membangun bisnis sustainable. Berikut ini beberapa hal yang dilakukan Sisi dalam bisnisnya.

Baca juga: Perjalanan Sisi Menjadi Seniman, Kini Buka Wisata Edukasi Imah Keramik

Material Alami Ramah Lingkungan

Berdiri sejak tahun 2009 di Jalan Pembangunan, Kedunghalang, Kota Bogor, Sisi membangun Imah Keramik menjadi tempat wisata edukasi keramik yang juga memproduksi hasil karya keramik mulai dari alat makan, home decor, dan souvenir.

Melihat peluang besar dari bisnis yang sustainable ini, Sisi ingin memberikan edukasi kepada masyarakat luas melalui Imah Keramik.

Pasalnya, keramik memang pada dasarnya terbuat dari tanah liat yang tentu ramah lingkungan, terlebih lagi di Imah Keramik produk yang dihasilkan menggunakan jenis tanah liat putih dan memakai pewarnaan alami.

Material ini lebih aman untuk digunakan sehari-hari oleh manusia, dan bisa digunakan berulang-ulang jadi tidak merusak lingkungan.

"Saya ingin masyarakat tahu material keramik ini seratus persen ramah lingkungan.Jadi potensinya sangat besar, sayang sekali ada material sebagus ini kalau tidak dimanfaatkan. Fungsi kegunaannya juga luas, bisa jadi alat makan, ubin, hingga dekorasi," ungkap Sisi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Zero Waste

Bisnis ramah lingkungan bukan hanya seputar dari material yang digunakan, tetapi bagaimana kegiatan produksi berlangsung juga menjadi bagian dari sistem bisnis ramah lingkungan.

Salah satu cara Imah Keramik menerapkan sistem bisnis ramah lingkungan adalah dengan berupaya zero waste, tidak menyia-nyiakan hasil produksi yang gagal menjadi limbah.

Baca juga: Owner Imah Keramik Ungkap Pentingnya Hak Cipta Bagi Seniman Lokal

Pembuatan keramik handmade di Imah KeramikKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Pembuatan keramik handmade di Imah Keramik

Dalam membuat karya dari keramik, ada kalanya akan mengalami gagal produksi. Apalagi, proses pembuatan keramik melewati dua kali proses pembakaran.

Jika produk retak dan gagal dalam proses pembakaran yang pertama di suhu 800 derajat Celcius, maka produk gagal tersebut masih bisa diolah kembali.

Caranya adalah dengan menghancurkan keramik tersebut menjadi powder dan digunakan sebagai campuran untuk tanah liat yang masih mentah.

Halaman:

Terkini Lainnya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Program
Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Program
5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau