Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Imah Keramik Menciptakan Bisnis Sustainable, Bisa Jadi Inspirasi

Kompas.com - 20/06/2024, 09:15 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Keuntungannya, cara ini bisa memperkokoh produk selanjutnya saat dibakar. Sementara, jika produk gagal diproses pembakaran yang kedua dengan suhu 1.200 derajat Celcius, maka produk sudah tidak bisa dihancurkan kembali.

"Kalau gagal di pembakaran pertama itu masih bisa kami manfaatkan dan diolah menjadi produk lagi, tetapi kalau sudah masuk ke pembakaran kedua itu sudah tidak bisa dihancurkan lagi," ujar Sisi.

Keramik Gagal Diolah Menjadi Produk Seni Baru

Namun demikian, Sisi memiliki cara lain untuk tetap memanfaatkan produk gagal tersebut, agar tidak menjadi limbah yang sia-sia.

Ia mengalihkan produk gagal tersebut menjadi karya seni yang lain, misalnya menjadi mozaic.

Selain itu, kepingan keramik yang gagal juga bisa menunjang arsitektur desain taman.

Keramik yang sudah memiliki warna bisa dibuat menjadi kepingan untuk menghias taman, dengan begitu, keramik tersebut tetap bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang unik dan tidak perlu dibuang.

"Andai kata dihancurkan dan ditaruh di tanah, itu juga bisa bikin taman semakin berseni gitu, warna-warni, yang paling penting ini enggak bahaya buat lingkungan, karena semua material alam dan bahan bakunya juga tanah, jadi enggak menimbulkan zat racun," jelas Sisi.

Baca juga: 3 Tips Bisnis dari Pemilik Bisnis Keramik, Salah¹ Jangan Mudah Menyerah

Membuat Produk Food Grade

Selain ramah lingkungan, keramik dengan jenis tanah liat putih yang digunakan juga termasuk produk food grade, artinya materialnya aman jika bersentuhan dengan makanan dan minuman.

Pasalnya, jika menggunakan bahan baku tanah liat putih, maka glasur yang merupakan powder kaca dengan tambahan pewarna alam bisa melebur dengan sempurna. Tanah liat putih bisa menahan proses pembakaran dengan suhu 1.200 derajat celcius.

"Jadi kami memakai bahan baku tanah liat putih yang kemudian nanti finishing-nya menggunakan glasur. Lapisan kaca yang sudah meleleh menutupi keramik ini food grade karena tidak mengandung bahan kimia sama sekali, pewarnanya juga dari batu-batuan alam," kata Sisi.

Selain dari tanah liat putih yang sempurna untuk dilapisi glasur, penggunaan pewarna alam dari batuan alami juga membuat produk lebih aman.

Jika terkena bakaran atau dijadikan alat makan dan terkena cuka atau garam, warna yang ada di keramik tidak akan pudar dan menghilang. Itu sebabnya, bisnis produk keramik yang ramah lingkungan ini juga ramah terhadap kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau