Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Sisi Menjadi Seniman, Kini Buka Wisata Edukasi Imah Keramik

Kompas.com - 17/06/2024, 16:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Saat ini peluang bisnis wisata edukasi semakin menjanjikan. Pasalnya, banyak orang yang ingin mencari tempat wisata tapi juga sekaligus menambah edukasi mempelajari hal-hal baru. Bahkan, membuat keramik juga bisa dijadikan sebagai destinasi wisata edukasi.

Siapa sangka, di Bogor terdapat satu tempat wisata edukasi untuk mempelajari cara membuat keramik. Imah Keramik Bogor, terletak di Jalan Pembangunan, Kedunghalang, Kota Bogor. Di sini, pengunjung bisa belajar dan praktik langsung memproduksi keramik.

Sudah berdiri sejak tahun 2009, ternyata Owner dari Imah Keramik, Taurisia Y.T Wijaya atau yang akrab disapa Sisi memiliki perjalanan yang cukup panjang untuk membangun bisnis ini.

Meneruskan Bisnis Sang Ayah

Cerita ini bermula dari ayah Sisi yang memang sudah membuat keramik, dia memproduksi keramik untuk membuat lampu pijar petromak. Sisi Kecil yang sudah terbiasa dengan keramik, mulai memiliki kesukaan untuk membuat karya seni dari keramik seperti patung.

Sejak saat itu, ilmu keramik yang dimiliki sang ayah mulai diturunkan kepada putrinya tersebut.

Baca juga: 3 Tips Bisnis dari Pemilik Bisnis Keramik, Salah Satunya Jangan Mudah Menyerah

Singkat cerita, di tahun 2009 ayah Sisi berniat bekerja sama dengan rekannya untuk membuka usaha keramik. Sayangnya karena satu dan lain hal, kerja sama tersebut tidak berjalan sesuai rencana dan terpaksa berhenti, padahal material bahan baku dan tempat produksi sudah dipersiapkan.

Keterpurukan yang dialami oleh sang ayah membuat Sisi berusaha mencari jalan keluar agar modal-modal bisnis yang sudah ada tersebut tidak mangkrak dan sia-sia. Sisi berniat untuk melanjutkan bisnis ayahnya dalam industri keramik ini.

Pada tahun 2009 Sisi mulai membangun Imah Keramik. Awalnya Imah Keramik hanya untuk mengajar anak-anak dan orang yang ingin membuat keramik saja. Sisi menyalurkan ilmunya kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan mengisi kelas.

"Pada tahun 2009 kan sempat berhenti bisnis ayah saya, itu cukup lama kami enggak buat keramik. Jadi ilmu keramik yang kami punya tetap menghasilkan tetapi dengan cara saya mengajar orang-orang untuk membuat keramik, seperti mengisi workshop atau mengisi kelas kunjungan di Imah Keramik," jelas Sisi kepada Kompas.com, Selasa (11/6/2024).

Potensi Bisnis Keramik

Alasan utama Sisi mantap meneruskan bisnis keramik ini karena dia melihat potensi yang besar dari industri ini. Keramik yang bahan dasarnya ramah lingkungan sangat potensial karena bisa digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari, seperti untuk alat makan, ubin, dekorasi, dan masih banyak lagi.

Mengingat saat ini dunia semakin mengalami krisis alam karena banyak sampah plastik, adanya keramik ini justru tidak merusak lingkungan dan banyak kegunaannya. Melihat peluang besar dari bisnis yang sustainable ini, Sisi ingin memberikan edukasi kepada masyarakat luas melalui Imah Keramik.

Baca juga: 4 Tips Sukses Bisnis Kerajinan Keramik Cantik ala Budijanto, Founder Semaya Clay

"Saya ingin masyarakat tahu material keramik ini seratus persen ramah lingkungan.Jadi potensinya sangat besar, sayang sekali àda material sebagus ini kalau tidak dimanfaatkan. Fungsi kegunaan dari keramik juga luas, " ungkap Sisi.

Sisi mengembangkan Imah Keramik sebagai tempat edukasi, terbuka untuk umum yang ingin mengulik seputar ilmu keramik mulai dari bahan baku hingga proses pembuatan.

Setelah pandemi, Sisi mulai aktif menjual produk-produk karya seni keramiknya kepada masyarakat luas dengan nama brand Bogor Lion Art. Produk yang dijual kategori home decor dan souvenir.

Pembuatan keramik handmade di Imah KeramikKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Pembuatan keramik handmade di Imah Keramik

Generasi Muda Ternyata Suka Keramik

Bahkan, Sisi juga mengaku bahwa animo masyarakat tiap tahun semakin meningkat terhadap keramik. Banyak orang yang berkunjung untuk mempelajarinya, ingin menekuni industri ini, atau hanya sekadar ingin membeli produk-produk karena suka terhadap seni. Tidak jarang pula Imah Keramik kedatangan rombongan pengunjung, biasanya dari anak-anak sekolah.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau