Tidak butuh emas, intan, atau permata untuk membuat sebuah kalung yang memiliki nilai jual. Kamu dapat membuatnya sendiri dari tali sepatu.
Caranya sediakan tali sepatu yang baru, lalu siapkan pernak-pernik untuk membuat kalung. Sebut saja pernak-pernik keong dan batu permata plastik.
Masukkan pernak-pernik ini ke tali sepatu, selesai. Kamu bahkan tidak memerlukan pengait atau pengikat kalung karena bisa memanfaatkan ujung tali sepatu.
Tikar di zaman sekarang tidak hanya difungsikan sebagai alas lantai, tapi sebagai hiasan di rumah. Eceng gondok menjadi salah satu bahan tikar yang cukup populer.
Bisa disulap menjadi barang seni bernilai ekonomis. Jika di daerah sekitar rumah terdapat tanaman eceng gondok, manfaatkan dengan baik. Olah menjadi tikar, dianyam, dan dijual dengan harga mulai dari ratusan ribu rupiah.
Selain kain, tempat pensil dapat dibuat dari sisa stik es krim. Membuatnya cukup dengan menempel setiap sudut stik es krim secara memanjang, lalu buatkan alas berbentuk persegi sebagai penyangga di bagian bawah.
Cukup sederhana, bukan? Kamu bisa menjualnya seharga lima ribu rupiah. Jika kamu bisa membuat tempat pensil dengan tutup, harganya pasti jauh lebih mahal.
Sedotan yang biasa digunakan untuk menyeruput minuman dapat dijadikan peluang bisnis kerajinan tangan. Caranya dengan melipat sedotan menyerupai bentuk bunga.
Menariknya lagi, kamu tidak perlu mewarnai bunga-bunga ini agar kelihatan bagus. Sebab, sedotan plastik sudah tersedia dalam berbagai warna. Tinggal bagaimana caramu memadukan warnanya, sehingga kelihatan lebih estetik.
Kuncinya Kreatif, Inovatif, dan Pemasaran Online
Dalam bisnis kerajinan tangan, kunci suksesnya adalah kamu harus kreatif dan inovatif sehingga dapat menciptakan karya bagus yang mempunyai nilai jual.
Untuk pemasaran bisnis kerajinan tangan, manfaatkan media sosial dan melalui e-commerce atau situs jual beli online agar lebih ampuh mencapai target sasaran.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.