Dari kotak-kotak tersebut, bisa dihasilkan madu sebanyak 1,5 ton tiap panen raya. Tak hanya memproduksi madu, Slamet belakangan berencana mengembangkan area peternakan madu menjadi kawasan eduwisata. Yakni wisata pendidikan bagi masyarakat yang ingin mengetahui seluk-beluk peternakan lebah dan bisnis madu.
Atas keberhasilannya bangkitkan perekonomian masyarakat sekitar, Slamet mendapatkan banyak bantuan dari berbagai institusi pemerintah dan perusahaan swasta. Salah satu perusahaan yang cukup rajin memberikan bantuan adalah PT Toba Pulp Lestari Tbk.
Ini dilakukan karena lokasi budidaya lebah milik Slamet Suryadi ini berdekatan dengan area konsesi produsen pulp tersebut. Melalui program Community Development, PT TPL memberikan bantuan berupa buah stup, ekstraktor, refraktometer, alat sedot madu kelulut, dan lemari penyimpanan.
Slamet mengakui sangat terbantu dengan keberadaan alat-alat bantuan tersebut karena memungkinkan proses pemanenan dilakukan secara efisien.
"Bahkan TPL juga menawari kami untuk memanfaatkan lahan konsesi untuk digunakan sebagai tempat budidaya lebah madu," jelas dia. Karenanya, dia mengapresiasi berbagai pihak yang selama ini memberikan bantuan sehingga dia bisa mengembangkan usaha madu sekaligus memajukan ekonomi masyarakat sekitar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.