Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdayakan Perajin Kendang Jimbe Blitar, Anik Sukses jadi Eksportir Beromzet Rp 5 Miliar Per Bulan

Kompas.com - 01/03/2022, 14:35 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Produk kerajinan dari Blitar yakni kendang jimbe belakangan ini naik daun. Tak hanya dicari oleh konsumen lokal, produk tersebut juga banyak dicari oleh pembeli dari negara lain.

Ini karena kendang jimbe tak hanya sekedar sebagai kerajinan tangan. Lebih dari itu, produk ini menjadi salah satu alat musik yang banyak dipakai dalam kegiatan belajar mengajar untuk anak-anak, utamanya di China.

Hal lain yang juga membuat kendang jimbe dari Blitar banyak dicari oleh pembeli luar negeri adalah sentuhan artistiknya. Berbeda dari perkusi dan kendang pada umumnya, kendang jimbe dibuat sedemikian rupa dengan memanfaatkan bahan baku organik sehingga ramah lingkungan.

Baca juga: BNI Fasilitasi UMKM Tembus Pasar Ekspor

Keberhasilan kendang jimbe merambah pasar ekspor tidak terlepas dari sejumlah eksportir yang memperkenalkan kerajinan asal Blitar tersebut ke pasar global.

Salah satu eksportir kendang jimbe yang banyak menjual produk ini ke pasar global adalah Anik Sriati (39). Melalui CV Cherry Blossom Indonesia, perempuan asal Blitar ini berhasil membawa kendang jimbe ke berbagai negara.

Dia berkisah, bisnis ekspor kendang jimbe ini dimulai ketika dia menjadi marketing freelance. Saat itu dia melihat minat pembeli dari luar negeri untuk kerajinan ini cukup besar.

Ada permintaan dari buyer, tapi mereka tidak bisa memperoleh barang dengan kualitas dan kuantitas yang diharapkan.

Berangkat dari kondisi itu, dia memberanikan diri untuk terjun menjadi eksportir. Dengan menggandeng sejumlah rekan yang bergerak di bidang forwarder, dia memulai bisnisnya itu.

"Saat itu saya meminjam PT dari rekan saya yang bergerak di bidang forwarder agar bisa melakukan ekspor. Alhamdulillah semua bisa berjalan lancar," katanya kepada Kompas.com, Jumat (25/2/2022).

Dalam perkembangannya, dia akhirnya mendirikan badan hukum sendiri berupa CV yang bergerak di bidang ekspor-impor.

Bina Perajin

Untuk memenuhi permintaan dari pasar luar negeri, Anik menjalin kemitraan dengan sekitar 23 perajin kendang jimbe. Para perajin tersebut diberi pembinaan terkait dengan kualitas yang harus dipenuhi, agar bisa diterima oleh konsumen luar negeri.

Untuk bahan baku, dia mensyaratkan perajin untuk menggunakan kayu mahoni. Selain kuat, kayu ini juga mudah dibuat motif ukir di samping juga banyak dijumpai di wilayah Blitar.

Baca juga: Peluang Crossborder Ekspor Bagi UKM

"Jika perajin tidak ada stok, mereka bisa mendapatkan di Perhutani yang memang menjual kayu jenis ini," lanjut Anik.

Dari kemitraan dengan para perajin, Anik mampu mengirimkan sebanyak hingga 4.000 kendang jimbe setiap pekannya. Produk tersebut dikemas dalam 1 kontainer.

Seorang pekerja merapikan produk kendang jimbe yang akan dieksporKOMPAS.com/ Bambang P. Jatmiko Seorang pekerja merapikan produk kendang jimbe yang akan diekspor

Rata-rata tiap pekan dia mampu mengirimkan 1 kontainer, dan dalam sebulan ada 4 kontainer yang dikirimkan ke pelanggan di luar negeri.

"Sejauh ini yang menjadi konsumen terbesar adalah China. Selain itu ada juga pembeli dari Kanada, namun tidak sebanyak dari China," lanjutnya.

Sebelum dikemas, produk-produk itu dikurasi terlebih dulu sebagai upaya untuk mengontrol kualitas. Untuk itu, dia juga memiliki karyawan tetap untuk memastikan bahwa produk yang akan diekspor telah memenuhi kriteria yang diterapkan.

Dari bisnis ekspor kendang jimbe, dia berhasil meraup omzet Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar setiap bulannya.

Berharap Pasar Lokal Bergeliat

Anik mengungkapkan bahwa konsumen dari China sangat menggemari kendang jimbe Blitar sebagai salah satu alat dalam kegiatan pembelajaran seni.

Karena itu, dia berharap sekolah-sekolah di Indonesia juga bisa memanfaatkan kendang jimbe ini. Selain memanfaatkan khazanah lokal, pemanfaatan kendang jimbe oleh sekolah di dalam negeri juga bisa membantu para perajin lebih bergeliat.

"Harapannya ke depan demikian, agar produk kerajinan ini tidak hanya dinikmati oleh konsumen luar negeri," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau