Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Waktu Terbaik Mengajukan Pinjaman Modal Usaha

Kompas.com, 19 Maret 2022, 08:54 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Modal kerap menjadi kendala banyak orang untuk memulai maupun mengembangkan usaha. Padahal zaman sekarang, sangat mudah mendapatkan pinjaman modal usaha.

Sumber pinjaman modal usaha, yaitu dari perbankan, pemerintah, fintech lending, koperasi atau lembaga keuangan selain bank. Bentuknya, ada Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Multiguna (KMG), Kredit Modal Kerja, Kredit Usaha Rakyat (KUR), sampai pinjaman online.

Tinggal pilih jenis dan produk pinjaman modal usaha yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. Pun dengan tenor dan cicilan pembayaran setiap bulan.

Meski mudah, namun mengajukan pinjaman modal usaha perlu dipikirkan dan dihitung secara matang. Dengan begitu, pinjaman tersebut dapat memberikan manfaat maksimal bagi usaha atau bisnis kamu.

Mengajukan pinjaman modal usaha juga harus dilakukan di waktu yang tepat supaya tidak menjadi beban keuangan pribadi ataupun keuangan perusahaan. Ini waktu terbaik mengajukan pinjaman modal usaha dari Cermati.com.

1. Saat ingin memulai usaha, tapi kekurangan uang

Ini sudah sangat sering terjadi. Ingin membuka usaha, tetapi tidak punya modal memadai atau tabungan yang cukup.

Misalnya, setelah dihitung, kebutuhan modal usaha memulai bisnis A sebesar Rp 20 juta. Namun, kamu hanya memiliki uang di tabungan Rp 10 juta.

Kekurangan modal usaha ini dapat ditutupi dari pinjaman. Pinjaman untuk sesuatu atau kegiatan yang produktif, seperti membuka usaha tidak masalah.

Sebab, dari kegiatan usaha tersebut, kamu dapat menghasilkan produk yang bisa dijual dan memperoleh keuntungan. Keuntungan ini bisa disisihkan untuk mengangsur cicilan pinjaman.

Pastikan mengajukan pinjaman modal usaha sesuai kebutuhan. Sedangkan jumlah cicilan dan tenor pinjaman disesuaikan dengan kemampuan bayar, sehingga kamu dapat membayar tepat waktu.

2. Saat dalam kondisi gawat

Setiap bisnis pasti memiliki risiko. Risiko ini dapat terjadi ketika kamu baru memulai bisnis, di tengah jalan, ataupun saat bisnis sedang berkembang.

Sebagai contoh, masa pandemi yang sudah berlangsung selama dua tahun lebih. Banyak pengusaha ataupun perusahaan mengalami penurunan omzet drastis.

Keuangan ‘berdarah-darah’, arus kas dari positif menjadi negatif, sehingga banyak yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Dalam kondisi ini, tentunya kamu membutuhkan suntikan dana segar, berupa pinjaman modal usaha agar dapat mempertahankan dan menyelamatkan bisnis dari kehancuran atau gulung tikar.

Kamu dapat mengajukan pinjaman modal usaha supaya bisa keluar dari masalah finansial. Jika disetujui, kelola pinjaman tersebut dengan tepat sesuai peruntukkan, seperti modal kerja, membuat inovasi produk, dan lainnya.

Contohnya pinjaman modal usaha yang sudah kamu dapatkan untuk menciptakan inovasi produk baru sebagai upaya meningkatkan penjualan. Dengan pengelolaan tersebut, kamu bisa bergerak leluasa tanpa beban, dan fokus pada strategi pemulihan bisnis.

Baca Juga: Ingin Pakai Kartu Kredit untuk Modal Bisnis? Pahami 5 Hal Ini

3. Keinginan mengembangkan usaha

Ketika ingin mengembangkan atau ekspansi usaha, seperti membuka cabang baru, merambah ekspor, atau go internasional, tetapi terbentur modal, kamu dapat mengajukan pinjaman usaha.

Ekspansi bisnis akan membuatmu lebih banyak menjangkau pasar, semakin memperkenalkan brand produk, sehingga mampu mendongkrak penjualan. Agar berjalan lancar dan sesuai target, langkah ekspansi ini harus direncanakan dengan matang, termasuk modal yang dibutuhkan.

4. Utang lama sudah lunas atau tidak memiliki utang lain

Hindari gali lubang tutup lubang dalam menyelesaikan masalah keuangan, baik keuangan pribadi maupun keuangan bisnis. Pastikan jika ingin mengajukan pinjaman baru, pinjaman lama sudah lunas. Atau tidak ada utang lain.

Ini untuk mencegah terjadinya masalah keuangan yang lebih pelik. Sebab, rasio utang berpotensi melebihi ambang batas aman akibat memiliki kewajiban lebih dari satu pinjaman.

Misalnya, kamu punya cicilan kredit kendaraan bermotor. Kemudian, ingin buka usaha dengan mengajukan pinjaman modal bisnis. Bukankah nantinya, akan membebani keuangan kamu ke depan?

Selain itu, berpotensi menyebabkan gagal bayar. Karena kamu kesulitan membayar cicilan yang datang bersamaan setiap bulan.

Oleh karena itu, sebaiknya lunasi dulu cicilan kredit kendaraan. Baru selanjutnya, ajukan pinjaman modal usaha. Dengan begitu, uang dari hasil usaha hanya fokus untuk membayar cicilan pinjaman modal usaha, bukan angsuran kredit lain.

Anti Utang Bikin Cuan Melayang

Tidak perlu gengsi, malu, atau anti utang. Toh pinjaman ini digunakan untuk kegiatan produktif. Kecuali berutang buat hura-hura, bisa di bully netizen se-Indonesia.

Kalau punya niat membuka usaha atau mengembangkan bisnis di waktu yang tepat, jangan ditahan, atau ditunda karena perkara tak ada modal.

Dengan mengajukan pinjaman modal usaha, kamu bisa meraih kesempatan emas mendapat cuan lebih besar dari bisnis yang dirintis.

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau