Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menciptakan Resiliensi Ekonomi dengan Penguatan Local Value Chain

Kompas.com - 25/03/2022, 09:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bahkan kini, konflik Rusia-Ukraina juga berisiko mengganggu pasokan input produksi global terutama mengingat besarnya kontribusi kedua negara tersebut dalam lansekap energi dan pangan dunia.

Penguatan Local Value Chain dan Momentum G20

Oleh karenanya penguatan Local Value Chain (LVC) bernilai tambah di Indonesia harus didorong mengingat adanya risiko deglobalisasi yang terus menghantui di tengah masih tingginya porsi impor bahan baku Indonesia.

Selain itu, penguatan LVC bernilai tambah juga bisa menjadi solusi dari belum optimalnya pemanfaatan potensi berlimpahnya SDA nasional.

Batu bara dan CPO yang merupakan komoditas penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia, sejauh ini sebagian besarnya hanya diekspor dalam bentuk raw material yang tidak bernilai tambah sehingga nilai riil ekonomisnya relatif lebih rendah dari nilai potensialnya.

Lebih lanjut, kedua komoditas tersebut bisa diolah lebih jauh untuk memenuhi kebutuhan input produksi dalam negeri yang selama ini sebagian besarnya dipenuhi melalui impor.

Contoh sederhananya adalah bagaimana upaya gasifikasi batu bara di Kalimantan yang kemudian bisa menjadi bahan baku produksi methanol, sehingga nantinya berpotensi mampu memenuhi kebutuhan methanol industri di Jawa yang notabene masih dipenuhi dari impor.

Selain itu, upaya hilirisasi CPO menjadi biodiesel kedepan mampu menjadi solusi dari tingginya ketergantungan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang notabene inputnya juga masih dipenuhi dari impor.

Pada tahap lanjut, penguatan LVC bernilai tambah tersebut juga mampu meningkatan kapabilitas manufaktur Indonesia dan diharapkan nantinya bisa menjadi salah satu katalisator visi Indonesia menuju negara maju di tahun 2045.

Merujuk pada success story beberapa negara maju, sektor manufaktur utamanya high-tech manufacturing yang bernilai tambah adalah kunci transformasi mereka menjadi negara maju.

Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan setidaknya tiga strategi utama yakni perbaikan faktor produksi, dukungan regulasi, serta adanya promosi dan kerjasama perdagangan.

Ketiga strategi tadi tentunya juga harus didorong oleh iklim investasi yang positif dan berkelanjutan terutama dalam kaitannya dengan adaptasi teknologi mutakir.

Baca juga: Kominfo: Perhelatan G20 Bisa Buka Peluang Promosi untuk UMKM dan Pariwisata RI

Oleh karenanya, adanya momentum presidensi G20 Indonesia perlu dioptimalkan terutama untuk mendorong sustainable investment yang bisa mendorong penciptaan nilai tambah produk domestik.

Selain itu adanya momen strategis tersebut, juga bisa dimanfaatkan Indonesia untuk mengambil posisi strategis dalam Global Value Chain (GVC) dunia dengan menjadikan produk manufaktur bernilai tambah tinggi hasil hilirisasi sebagai ‘value proposition’ Indonesia.

Pada akhirnya, penguatan LVC yang bernilai tambah di Indonesia tidak hanya bisa menjadi solusi dari adanya ancaman deglobalisasi, namun lebih dari pada itu mampu menjadikan dunia sebagai sebuah kekuatan ekonomi besar yang bisa menjadi pemain penting dalam konstelasi ekonomi dunia.

 

(*Tulisan ini adalah pendapat pribadi penulis dan tidak mewakili instansi tempat penulis bekerja)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau