Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerupuk Melarat, Oleh-oleh Khas Cirebon yang Tercipta pada Masa Sulit

Kompas.com - 29/03/2022, 11:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

Turun temurun

Produsen kerupuk melarat yang berada di Desa Gesik, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon Eli Marliyah mengaku usaha yang saat ini dijalankannya merupakan warisan turun temurun keluarga.

Sehingga cita rasa masih sama persis sesuai warisan dari orang tua mereka, dan hanya saja prosesnya kini sudah sedikit dibantu oleh mesin, meskipun tidak secara keseluruhan.

Pembuatan kerupuk melarat sendiri lanjut Eli masih sama persis, mulai dari penyediaan adonan dari tepung aci, pencetakan, pengukusan, penjemuran, dan penyangraian.

"Semua masih sama, seperti dahulu. Meskipun kini ada beberapa yang dibantu menggunakan mesin," kata Eli.

Ia bukanlah satu-satunya anak yang melanjutkan usaha dari keluarga, namun adik, keponakan, dan kerabatnya masih berprofesi sama. Karena hampir semua yang menjadi perajin kerupuk melarat di Desa Gesik, merupakan sanak saudara, dan mereka mewarisi keahlian keluarga.

Sementara perajin lain Nunu mengatakan kerupuk melarat tidaklah digoreng, melainkan disangrai menggunakan pasir sungai yang sudah dibersihkan terlebih dahulu.

Proses tersebut memang sudah dilakukan semenjak dulu, bukan karena kelangkaan minyak goreng yang terjadi pada saat ini.

"Proses sangrai menggunakan pasir memang sudah sejak dahulu. Sehingga banyak yang menyebutnya kerupuk melarat, nama aslinya itu kerupuk mares," tutur Nunu.

Oleh-oleh khas Cirebon

Kerupuk melarat kini menjadi oleh-oleh khas Cirebon yang banyak dibeli oleh wisatawan yang mampir ke daerah tersebut.

Harganya ramah kantong, dan rasanya yang gurih membuat makanan khas itu menjadi salah satu buah tangan andalan.

Bahkan setiap menjelang Ramadhan, sebelum adanya larangan mudik, para perajin harus memproduksi lebih banyak lagi kerupuk melarat dari hari biasa.

Karena momentum tersebut menjadi salah satu berkah bagi para perajin, dan juga pedagang kerupuk melarat.

Pada tahun ini, para perajin mulai bangkit kembali, dan pesanannya pun telah melimpah setelah 2 tahun sebelumnya menghadapi pandemi.

Pesanan itu datang dari toko oleh-oleh yang berada di Cirebon. Padahal sebelum pandemi COVID-19 pesanan kerupuk melarat juga datang dari berbagai daerah khususnya daerah wisata.

Baca juga: Cara Memilih Orang untuk Pegang Cabang Bisnis Baru

"Kerupuk ini banyak diburu warga luar daerah, yang mampir ke Cirebon. Hal ini dikarenakan Cirebon masuk jalur utama di wilayah utara pulau Jawa," kata Mustaqim.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi 'Branding' bagi UMKM di Temanggung

Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi "Branding" bagi UMKM di Temanggung

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau