Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kesalahan Pengajuan Pinjaman Online untuk Modal Usaha

Kompas.com, 16 Mei 2022, 13:17 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebaran telah usai. Waktunya merealisasikan ide bisnis yang sudah terencana dengan matang. Tak perlu lagi menunda hanya karena persoalan modal.

Sekarang ini, ada pinjaman online langsung cair dari fintech legal yang dapat dimanfaatkan untuk modal usaha. Syaratnya sangat mudah, hanya menyiapkan foto selfie dengan KTP yang jelas, serta mengisi data diri, seperti nama, alamat email, dan nomor telepon.

Selanjutnya tinggal menunggu persetujuan atau verifikasi dari aplikasi pinjaman online. Tidak sampai berhari-hari, paling cepat dapat hitungan menit atau jam, dana sudah bisa cair bila disetujui.

Pinjaman online langsung cair adalah fasilitas pembiayaan paling tepat buat kamu yang sedang butuh dana mendesak. Berbeda dengan bank yang prosesnya sangat lama. Butuh berhari-hari untuk mendapatkan jawaban apakah pengajuan kredit kamu disetujui. Belum lagi proses pencairannya.

Meski demikian, kamu harus menghindari beberapa kesalahan berikut ketika mengajukan pinjaman online langsung cair untuk modal usaha. Apa saja? Berikut jawabannya, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Rekening pribadi dan usaha jadi satu

Poin yang satu ini menjadi kesalahan paling umum yang dilakukan para pengusaha, maka pastikan kamu tidak melakukannya. Adalah menyatukan rekening pribadi dengan rekening usaha.

Hal ini termasuk kesalahan fatal karena dapat menimbulkan masalah keuangan serius dalam usaha yang kamu jalankan. Saat rekening pribadi dan usaha digabung, kamu tidak akan tahu berapa uang pribadi dan uang hasil dari kegiatan usaha.

Sehingga, potensi penggunaan uang usaha untuk kepentingan pribadi sangat besar. Laba usaha yang seharusnya dipakai guna mengembangkan bisnis, justru untuk belanja konsumtif.

Tidak jelas, berapa keuntungan atau kerugian yang terjadi pada usaha kamu. Ini karena uang pribadi dan uang bisnis tercampuraduk.

Oleh sebab itu, sebaiknya sebelum mengajukan pinjaman online langsung cair, kamu terlebih dahulu membuka rekening bisnis untuk menampung dana pinjaman, termasuk uang yang masuk dari aktivitas usaha.

2. Pembukuan atau pencatatan yang tidak lengkap

Jika ingin merintis usaha, kamu harus siap dengan yang namanya membuat pembukuan atau pencatatan. Agar ketahuan berapa uang yang masuk dan keluar untuk kegiatan operasional bisnis, dan lainnya.

Kemudian mengetahui, apakah kamu mencetak untung atau justru menderita kerugian yang bisa dilihat dari catatan pembukuan. Jika pembukuan tidak lengkap atau berantakan, kamu akan kesulitan dalam melakukan rekap mingguan, bulanan, bahkan tahunan.

Kamu tidak akan mengetahui bagaimana posisi persediaan, kondisi keuangan, dan yang lainnya. Tentu hal ini akan mempersulit kamu untuk mengembangkan bisnis ke depannya. Selain itu, pembukuan yang kurang rapi dan asal-asalan juga bisa mengakibatkan penolakan pengajuan pinjaman.

Baca Juga: Tak Pernah Sepi Peminat, Begini Cara Budidaya Ikan Koi Sebagai Ladang Berbisnis

3. Pengelolaan keuangan yang buruk

Jika kamu menjalankan bisnis dengan sistem pengelolaan keuangan yang buruk, berbagai masalah keuangan sangat mungkin terjadi. Contohnya menggabungkan rekening pribadi dan usaha.

Karena uang hasil usaha terpakai untuk belanja pribadi, kamu tidak dapat memenuhi semua kewajiban atau utang bisnis dengan baik, seperti utang ke klien atau supplier, maupun pihak pemberi pinjaman online langsung cair.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau