Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resep Sukses Bisnis Wisata Open Trip agar Banyak Pelanggan

Kompas.com - 04/06/2022, 10:01 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamu pasti pernah ikut wisata open trip, kegiatan perjalanan wisata yang diadakan pihak penyelenggara dengan peserta terbuka dari berbagai kalangan.

Saat ini, banyak penyelenggara open trip adalah mahasiswa. Mereka membuka paket wisata ke daerah yang sudah mereka kenali, seperti Gunung Bromo, Gunung Semeru, Pengalengan-Kebun Stroberi-Kawah Putih di Bandung, jelajah tiga pulau di Kepulauan Seribu, dan destinasi lain.

Selain menghasilkan uang, bisnis open trip sekaligus menyalurkan hobi travelling kamu. Peluang dan potensinya sangat bagus, apalagi pasca pandemi Covid-19, banyak orang kangen jalan-jalan dan plesiran.

Paket wisata open trip memang menjadi pilihan liburan hemat. Biasanya wisata open trip menawarkan harga yang lebih murah dibanding layanan tour dan travel dari biro wisata yang sudah cukup populer karena sistem sharing.

Untuk kamu yang memiliki jiwa travelling tinggi dan tertarik merintis bisnis open trip, ini langkah suksesnya, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Tetapkan tempat wisata yang menjadi target

Dalam memulai bisnis open trip, kamu yang akan menjadi pemandu wisata. Jadi, harus tahu dan paham berbagai tempat wisata. Sebetulnya, tidak harus tahu semua tempat wisata di Indonesia misalnya.

Sebagai pemula, kamu dapat memetakan potensi wisata yang terletak di sekitar kota tempat tinggalmu. Pastinya, tempat wisata itu yang sudah kamu kenali dengan sangat baik.

Misal, kamu tinggal di Malang atau Surabaya. Kamu dapat membuka open trip wisata alam, seperti ke Gunung Semeru, Gunung Bromo, Kawah Ijen, Air Terjun Madakaripura, Taman Nasional Baluran, dan masih banyak lainnya.

Usahakan jarak antara tempat wisata tidak lebih dari 200 km. Kenapa? Karena ini sangat berpengaruh dengan biaya dan paket yang akan kamu buat nantinya.

2. Mengetahui detail informasi tentang tempat wisata

Selain itu, kamu juga harus mempunyai database dari setiap tempat wisata tersebut, data yang menyangkut contact person dari pengelola tempat wisata, harga tiket, surat menyurat atau aturan administrasi di tempat wisata, dan biaya yang mungkin dikeluarkan dalam sebuah perjalanan wisata.

3. Buat paket wisata menarik

Langkah selanjutnya, buat paket wisata menarik dengan harga yang kompetitif. Paket tersebut bisa berupa jumlah hari. Semakin lama harinya, semakin murah harganya.

Paket juga bisa berupa beberapa tujuan yang diambil sekaligus akan mendapat potongan harga. Bisa juga jumlah pemesanan untuk beberapa orang akan mendapatkan harga lebih murah.

Misal, paket open trip one day jelajah tiga pulau di Kepulauan Seribu, yakni Pulau Cipir, Pulau Onrust, dan Pulau Kelor dalam satu hari. Harganya Rp 85.000 per orang tanpa makan siang. Jika dengan makan, harganya Rp 100 ribu per orang.

Untuk grup, tersedia pilihan harga. Tentunya lebih murah dibanding per orang. Misal untuk 10 orang dikenakan Rp 500 ribu per pax. Untuk 14-16 orang, harganya Rp 400 ribu per pax dan 20-25 orang, harganya Rp 350 ribu.

4. Bangun tim yang solid

Bisnis open trip terbilang sulit untuk dilakukan sendiri, sebab ada banyak hal yang harus diurus dalam perjalanan. Kamu dapat merekrut atau bekerja sama dengan beberapa sahabat atau keluarga terdekat yang memiliki minat yang sama, serta satu visi dan misi, sehingga bisnis akan berjalan lancar karena ada tim yang solid di belakangnya.

Baca Juga: 13 Cara Mudah Memulai Bisnis Travel

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau