Fany Hasibuan dari BNI Metro mengatakan kehadiran Agen BNI di RIS Metro sendiri adalah untuk mendorong tumbuh kembangnya UMKM yang ada di Kota Metro.
"Dengan demikian cagar budaya dapat tumbuh menjadi ruang publik yang tidak hanya edukatif tapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitarnya, terlebih semua layanan kini mulai tersedia di satu tempat," kata Fanny.
Dukungan terhadap revitalisasi cagar budaya juga datang Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang ikut memberikan pelayanan pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi para pelaku UMKM di Rumah Informasi Sejarah Metro.
Kadis DPMTSP Deny Sanjaya mengatakan bahwa dukungan pihaknya diberikan lewat pendampingan pengurusan perizinan bagi para pelaku UMKM.
"Kami ikut berkontribusi pada perkembangan UMKM lewat layanan perizinan sesuai Tupokasi kami sekaligus mendukung revitalisasi Rumah Informasi Sejarah Metro sebagai ruang publik," kata Deny.
Terpisah, Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin mengatakan bahwa revitalisasi fasilitas budaya adalah salah satu program Pemerintah Kota Metro di masa kepemimpinanya.
"Karenanya bersama-sama kita terus melakukan berbagai upaya dalam memajukan kehadiran cagar budaya pertama yang ditetapkan di Kota Metro pada 2021 lalu,terlebih lokasinya yang strategis berada di pusat kota yang mudah dijangkau," kata Wahdi.
Wahdi menambahkan selain revitalisasi fasilitas budaya dan olahraga pemerintahanya juga bertekad untuk mendorong lahirnya creative hub.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.