Sedari awal, Katarina punya semangat pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan tersebut dilakukan dengan membuka lapangan kerja, terutama bagi ibu-ibu di kampungnya. Apalagi, permintaan produk D Recy semakin meningkat.
Untuk memenuhi permintaan, Katarina memberdayakan emak-emak di sekitar kampung. Ada empat emak-emak yang membantunya memproduksi kerajinan kain perca.
Jika pesanannya melimpah, dia bakal menambah jumlah karyawan hingga puluhan orang.
"Sesuai namanya Griya Srikandi, 90 persen karyawan didominasi perempuan," tambah Katarina.
Sementara, Endang (42) warga Triwung Lor, Kademangan, Kota Probolinggo menyebut sudah bekerja selama empat tahun di Griya Srikandi.
Dia bekerja sebagai penjahit kerajinan kain perca. Endang sudah memiliki keterampilan menjahit sejak kecil.
"Selain mengisi waktu luang, saya bekerja untuk membantu suami. Saya sudah empat tahun bekerja di Griya Srikandi," ujarnya.
UMKM Griya Srikandi terus berkembang. Katarina pun menyiapkan penjualan berbasis daring.
(Danendra Kusuma/Surya.co.id)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.