Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Pelaku UMKM Terdampak Pandemi, Tiga Mahasiswa Ini Sukses Raup Untung Lewat Bisnis Tote Bag

Kompas.com - 06/08/2022, 07:00 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Niat awal adalah membantu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang banyak terdampak pandemi Covid-19. Namun, tiga orang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) malah sukses membangun bisnis tas untuk semua kalangan.

Ketiga mahasiswa itu bernama Sannis Hening Astuti dari Program Studi (Prodi) Psikologi, Andika Pangestu Saputra dari Prodi Teknik Sipil, dan Fasihah Azizah dari Prodi Psikologi.

Ketiganya berhasil menciptakan sebuah model tas yang simpel, modis, elegan, limited edition, dan cocok dipakai semua kalangan. Lewat produk bermerek Selaras Suai tersebut, mereka turut membantu bangkitnya para pelaku usaha jahit dan sablon rumahan yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Ide bisnis Selaras Suai muncul pada bulan Februari tahun 2022. Saat itu mereka melihat teman-teman mahasiswa memerlukan tas praktis untuk membawa buku, laptop, dan barang sejenisnya. Pada waktu yang berbeda mereka melihat penjahit lokal yang sempat terpuruk karena adanya pandemi.

Baca juga: Ajak Pelaku UMKM di Purworejo Gabung, Apindo Tawarkan Sejumlah Fasilitas

Saat itulah, mereka termotivasi untuk memberdayakan penjahit lokal di sekitar tempat tinggal untuk memproduksi yang biasa juga disebut tote bag. Bahkan omzet penjualan mereka bisa mencapai Rp4-5 juta per bulannya.

Mereka pun melakukan riset lebih lanjut. Melihat terbukanya peluang bisnis di bidang industri kreatif, mereka membentuk tim dan melakukan survei konsumen terkait dengan produk tas yang diinginkan.

“Kami kemudian bereksplorasi membuat desain tas model totebag yang berbahan kanvas, american drill, dan lainnya,” kata Ketua Tim Selaras Suai, Sannis Hening Astuti, saat dikonfirmasi pada Senin (5/8/2022).

Produk tote bag merek Selaras Sesuai hasil karya tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo. Tiga mahasiswa itu bernama Sannis Hening Astuti dari Program Studi (Prodi) Psikologi, Andika Pangestu Saputra dari Prodi Teknik Sipil, dan Fasihah Azizah dari Prodi Psikologi.
Dok. Selaras Sesuai Produk tote bag merek Selaras Sesuai hasil karya tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo. Tiga mahasiswa itu bernama Sannis Hening Astuti dari Program Studi (Prodi) Psikologi, Andika Pangestu Saputra dari Prodi Teknik Sipil, dan Fasihah Azizah dari Prodi Psikologi.

Tim lalu mencoba berkolaborasi dengan para pengusaha sablon lokal di sekitar tempat tinggalnya yang mendapatkan penghasilan tak menentu. Pemuda desa lulusan SMA sederajat diajak bergabung agar produktif dan mendapatkan penghasilan.

Dalam sebulan tim yang diketuai Sannis Hening Astuti ini mampu memproduksi 50-100 buah totebag. Harga yang ditawarkan pun relatif murah yakni Rp45.000-Rp65.000 per buahnya. Harga tersebut tergantung motif dan bahan yang digunakan.

“Dalam perkembangannya kami juga menggunakan kain batik motif khas Purworejo agar dikenal oleh masyarakat luas, khususnya generasi milenial. Kain batik yang digunakan pun diambil dari perajin batik rumahan sehingga turut meningkatkan penjualan mereka,” sebut Sannis.

Produk UMKM ini kemudian masuk ke marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan marketplace lainnya. Hasil karya tiga mahasiswa ini bahkan sudah terjual hingga
Cikarang, Yogyakarta, Purworejo, Magelang, Bekasi dan darah sekitarnya.

"Omsetnya perbulan kalau terjual 50 an paling sedikit Rp 2.250.000 dan bisa sampai 5 Jutaan, Kita memang menargetkan pasar online untuk produk kita agar jangkauan lebih luas," kata Sannis.

Baca juga: Flame Leather, UMKM Purworejo Olah Kulit Sapi hingga Beromzet Belasan Juta Rupiah

Bersama Dosen Pembimbing, Dyah Panuntun Utami, kreativitas demi kreativitas terus dikembangkan. Akhirnya ketiga mahasiswa mampu mendapatkan akses dukungan pendanaan senilai Rp15 juta dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Tahun 2022.

Program tersebut digulirkan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Diktiristek Kemenristekdikti dalam rangka mendorong dan mencetak mahasiswa untuk menjalankan dan mengembangkan wirausaha serta meningkatkan program kewirausahaan di perguruan tinggi.

“Alhamdulillah kami bisa lolos P2MW 2022. Kami berterima kasih kepada dosen pembimbing, Bimawa UMP, serta berbagai pihak yang telah memberikan dukungan,” kata Sannis.

Halaman:

Terkini Lainnya

Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Jagoan Lokal
Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau