Para pengunjung yang datang menurut Jannah berasal dari berbagai daerah, seperti Surabaya, Sidoarjo, dan Madura.
"Mayoritas pengunjung yang datang ke sini dari luar kota. Sembari berwisata ke pantai yang ada di Kabupaten Malang, mereka sekalian mampir ke sini," ujarnya.
Selain itu, para siswa dari berbagai sekolah juga kerap datang untuk tujuan kegiatan pelatihan budidaya tanaman hias, serta para mahasiswa yang ingin melakukan penelitian akademis.
"Sejumlah calon pengantin juga kerap datang dalam rangka pengambilan foto pre-wedding di sini," jelasnya.
Untuk kunjungan wisata, Jannah memastikan tidak ada biaya untuk masuk ke sana, alias gratis.
"Pemasukan kami hanya dari penjualan tanaman hias," pungkasnya.
Jannah menyebut, harga tanaman hias di sana bervariasi. Mulai dari harga termurah Rp 2.000 hingga harga termahal Rp 15 juta per item.
Dalam sehari, Jannah mengatakan bisa menjual 5 hingga 10 jenis tanaman hias yang ia budidayakan.
"Dari hasil penjualan ini, omset yang kami dapatkan sekitar Rp 2 juta-Rp 3 juta per hari," ujarnya.
Dengan asumsi tersebut, dalam sebulan Ahmad dan Rohmatul bisa meraup hingga Rp 60 juta dari bisnis tanaman hias.
Koleksinya tanaman hias yang ada di sana jumlahnya mencapai ribuan, mulai dari jenis Anggrek, Kaktus, Aglonema, dan Monstera. Tanaman-tanaman hias itu ia dapatkan dari berbagai daerah di Indonesia serta dari mancanegara.
"Ada juga tanaman liar yang berasal dari hutan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.