Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.000 UMKM Manfaatkan Limbah PLTU untuk Berbagai Produk Bangunan

Kompas.com - 29/08/2022, 11:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com – Limbah abu pembakaran batu bara atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN kini telah digunakan sebagai material untuk membangun rumah, jalan, hingga jembatan.

Saat ini FABA telah digunakan untuk membangun 18,8 kilometer jalan, 2 jembatan, serta 3.000 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memanfaatkan material ini untuk berbagai keperluan.

Pemanfaatan FABA dapat menekan biaya hingga 50 persen dibanding menggunakan material konvensional.

Baca juga: 7 Langkah Pengajuan Pinjaman Usaha

Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN Yusuf Didi Setiarto menjelaskan, untuk mencapai target Carbon Neutral pada tahun 2060, penanganan FABA menjadi perhatian bersama pemerintah dan PLN.

FABA yang bukan merupakan limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) telah menjadi sumber daya ekonomi sirkuler untuk dioptimalkan bagi kepentingan bersama.

"Kami bergotong royong memberi nilai tambah FABA bagi kebutuhan rakyat. Membangun jalan, rumah, sarana prasarana serta mendorong energi hijau untuk hidup yang lebih baik,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (28/8/2022).

Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sarwono Kusumaatmaja mengapresiasi langkah PLN Group yang melibatkan masyarakat dalam mengoptimalkan penggunaan FABA untuk beragam kebutuhan.

Pemanfaatan FABA sebagai ekonomi sirkuler merupakan contoh kreativitas menghadapi krisis agar bisa bertahan.

Baca juga: Dorong 1.600 Orang Jadi Pengusaha Pemula, DinKopUKM Aceh Bantu Peralatan Kerja

"Ekonomi sirkuler adalah kegiatan berlangsung melingkar di mana ketika satu produk tercipta dan menghasilkan limbah, maka limbah itu dimanfaatkan kembali untuk menciptakan produk lain. Dengan demikian kemajuan perusahaan dan jumlah lapangan kerja baru yang luar biasa akan tercipta," tutur Sarwono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com