Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Langkah Sukses Membangun Bisnis dan Keuangan di Masa Pensiun

Kompas.com - 03/09/2022, 14:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Menghadapi masa pensiun tidak selalu menjadi hal yang mudah untuk semua orang. Pada umumnya, sebagian orang akan memiliki banyak kekhawatiran terkait hal ini, bahkan sebelum masa pensiun itu tiba.

Anda akan kehilangan pekerjaan dan rutinitas yang selama ini Anda jalankan selama puluhan tahun. Bukan hanya itu, Anda juga tentu tidak akan mendapatkan gaji bulanan sebagaimana ketika Anda masih aktif bekerja.

Namun jika Anda berpikir positif, maka masa pensiun bukanlah sesuatu yang harus Anda takutkan. Anda bisa saja tetap produktif, bahkan menghasilkan lebih banyak uang.

Alih-alih diam dan menganggur di rumah, di masa pensiun Anda memiliki banyak waktu untuk melakukan hai-hal yang tidak sempat Anda lakukan selama bekerja. Jika Anda ingin mendapatkan penghasilan, maka menjalankan bisnis tentu bisa menjadi pilihan tepat.

Tak ada salahnya untuk mulai merintis bisnis setelah Anda pensiun nanti. Selalu ada waktu untuk pertama kalinya, termasuk untuk Anda juga. Jika direncanakan dengan matang, kesuksesan bisnis ini juga tentu bukan hal yang mustahil untuk didapatkan.

Anda akan tetap aktif dan memiliki rutinitas yang positif, sekaligus bisa tetap mendapatkan penghasilan untuk keuangan Anda. Berikut ini adalah beberapa langkah cerdas yang bisa Anda lakukan untuk membangun bisnis dan keuangan setelah pension, seperti dilansir Cermati.com:

1. Jangan cairkan dana pensiun lebih awal

Pada dasarnya, dana pensiun bisa Anda gunakan untuk berbagai kebutuhan Anda setelah pensiun nanti, termasuk untuk menjadi modal bisnis. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri, terutama jika Anda memang kekurangan modal untuk memulai bisnis tersebut.

Namun jika belum tiba waktu pencairannya, akan jauh lebih bijak jika Anda tidak mencairkan dana pensiun ini terlebih dahulu.

Pencairan dana pensiun yang terlalu awal merupakan keputusan yang kurang tepat. Anda akan dikenakan sejumlah biaya penalti, jika melakukan pencairan ini lebih awal dari jadwal yang semestinya.

Selain itu, pencairan awal seperti ini juga akan dikenakan pajak yang terbilang besar. Bayangkan, berapa banyak potongan yang harus Anda bayarkan jika melakukan pencairan dana pensiun yang terlalu awal seperti ini.

Jika ternyata Anda membutuhkan modal untuk membangun bisnis, maka tidak ada salahnya untuk menggunakan dana tabungan Anda saja dulu. Jangan memaksakan diri untuk mambangun bisnis dalam skala besar dan membutuhkan modal besar.

Anda bisa memulainya dengan modal yang kecil-kecilan saja terlebih dahulu di masa-masa awal. Pastikan Anda tidak melakukan pencairan dana pensiun lebih awal, sebab ini beresiko menimbulkan kerugian dan masalah keuangan bagi Anda.

2. Pilih bisnis yang sesuai minat dan kemampuan Anda

Bisnis yang besar memang tampak hebat, namun hal seperti ini tidak cocok untuk Anda yang baru akan jadi pebisnis pemula. Anda perlu belajar dan membangun sistem dari nol, sehingga Anda bisa merencanakan bisnis yang paling tepat.

Mulailah bisnis Anda dari skala kecil terlebih dahulu, agar resiko yang harus Anda tanggung juga tidak terlalu besar di masa-masa awal ini. Hal ini akan membuat Anda lebih nyaman dan bisa menjalankan bisnis Anda dengan tenang.

Selain itu, pilih bisnis yang sesuai dengan minat dan kemampuan Anda sejak awal. Hal ini sangat penting, mengingat bisnis akan memiliki banyak tantangan, beberapa bahkan bisa saja tidak Anda duga sebelumnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau