Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Kenaikan Harga BBM, Petani Bunga di Kota Batu Ikut Naikkan Harga Jual

Kompas.com - 12/09/2022, 13:30 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Kenaikan harga BBM juga berimbas terhadap naiknya harga bunga mawar asal Desa Gunungsari, Kota Batu, Jawa Timur. Salah satunya pemasok bunga Andira Rose, Ninik Arifah.

Ninik biasa mengirim ribuan tangkai bunga mawar sebanyak tiga kali seminggu ke Jakarta. Saat ini harga setiap ikat dengan isi 20 tangkai bunga mawar dijualnya Rp 50.000. Sebelum kenaikan harga BBM, bunga-bunga itu dijual Rp 35.000 per ikat.

Naiknya harga bunga mawar karena menyesuaikan ongkos pengiriman dari jasa ekspedisi.

Baca juga: Tips Budidaya Rumput di Halaman Rumah, Dijamin Cuan

"Ongkos pengirimannya itu juga naik, setiap koli (1000 tangkai) naik jadi Rp 120.000 yang sebelumnya Rp 100.000," kata Ninik pada Senin (12/9/2022).

Berbagai jenis bunga mawar dijual seperti mawar semi holland berwarna putih dan merah serta jenis lainnya. Sedangkan harga bunga mawar yang dijual saat ini dari petani ke usahanya mulai Rp 600 hingga Rp 1.000 setiap tangkai, bergantung dari kualitas.

"Kirimnya satu minggu dua sampai tiga kali ke Jakarta. Sekali kirim bisa satu truk. Ada sekitar 40 petani yang kirim ikut saya," katanya.

Salah satu petani bunga mawar, Hadi Rahman (51) mengatakan kenaikan harga BBM sedikit terasa terhadap beban biaya operasional yang ada. Setiap kali menyemprot air di lahan bunga mawar miliknya membutuhkan satu 1 bensin jenis Pertalite.

"Petani kalau menyiram pakai mesin pompa, seminggu dua kali. Setiap nyemprot kebutuhannya satu liter, lahan saya luasnya 1600 meter persegi. Ya terasa, harganya naik, biaya operasional juga ikut naik," katanya.

Menurutnya, kenaikan harga BBM cukup membebani petani bunga. Sebab, biaya operasional bertambah, setelah sebelumnya dihadapkan pada mahalnya obat pertanian.

Setiap seminggu sekali dia harus menyemprotkan obat pertanian ke lahan bunga mawar miliknya dengan membutuhkan biaya sekitar Rp 500.000.

Sebenarnya Hadi memiliki Kartu Tani yang bisa meringankan kebutuhan operasionalnya seperti mendapatkan subsidi pupuk. Namun, dikatakannya Kartu Tani itu tidak bisa sembarangan digunakan.

"Pemerintah pilih-pilih, Kartu Tani hanya bisa dipakai untuk petani yang pertanian pangan. Kami juga inginnya pupuk subsidi kualitasnya bagus, sekarang pupuk (yang tidak subsidi) harganya satu sak bisa sampai Rp 1.000.000," katanya.

Baca juga: Optimalkan Ide Bisnis Food Truck, Simak Tipsnya!

Hadi berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk keberlangsungan usaha pertaniannya itu. Dia juga mengaku tidak mendapatkan BLT BBM sebagai warga yang terdampak.

"Kalau bantuan setiap setahun sekali biasanya dapat bantuan obat pertanian, walaupun sekali tapi sedikit membantu, tapi tahun sekarang belum lagi," katanya.

Hadi mengatakan lahan pertanian bunga mawar miliknya itu dalam sekali panen dapat menghasilkan 400 tangkai bunga mawar. Harga setiap tangkai bunga mawar yang dijual juga bergantung pada momen-momen tertentu.

"Kalau banyak hajatan seperti pernikahan itu setiap tangkai bisa harga Rp 1.500, tapi kalau bulan puasa itu drop-dropnya petani bunga tapi cuma sebentar karena enggak banyak acara juga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
Training
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia
Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau