Saat awal merintis usaha Tanawan ini, Siti mengungkapkan tentu terdapat beberapa kendala yang dihadapinya, seperti dalam hal pencarian bahan baku.
Cuaca yang tidak menentu terkadang akan berpengaruh terhadap kualitas dan masa panen dari bahan rempah yang akan digunakannya. Otomatis hal tersebut berpengaruh terhadap kegiatan produksinya.
Selain itu, terkait pengemasan, Siti juga menyampaikan bahwa proses pembuatan kemasan produknya memang masih dilakukan sebagian besar di pulau Jawa.
"Soalnya kalau di Maluku Utara, di Kota Ternate ini produksi kemasan tidak bisa dilakukan dengan skala besar, jadi untuk pemesanan kemasannya harus dari Jawa," ujar Siti.
Baca juga: Sekolah Kopi TPL Bantu Perbaiki Kesejahteraan Petani di Kawasan Danau Toba
Siti membagikan sedikit cerita tantangan lain yang pernah dihadapinya, yaitu saat konsumen membatalkan pesanan. Namun, baginya itu adalah bagian dari proses yang harus diterimanya.
"Terkadang ada konsumen yang pesan, sudah mau dikemas atau dikirim, tapi mereka batalkan itu juga ada. Tapi kita terima saja kondisi seperti itu," tambah Siti dengan senyumannya.
Sosok Siti yang merupakan seorang single parent seharusnya dapat menjadi inspirasi bagi kita, utamanya kaum ibu yang ingin merintis usaha secara mandiri.
Menurut Siti, kita tidak boleh malas atau takut untuk memulai sebuah usaha. Apalagi, untuk para perempuan lain yang ingin merintis usaha kecil, jangan takut dan mulai semuanya dengan sebuah niat.
"Bagi perempuan-perempuan lain jangan pernah malas atau pun. Kita harus tetap semangat. Walaupun kita perempuan, tapi kita bisa. Apa pun yang kita lakukan dengan niat, pasti bisa. Jangan pernah menyerah," pungkas Siti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.