Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTT G20 di Bali, Sejumlah Pelaku UMKM di Bali Alami Peningkatan Omzet

Kompas.com - 18/11/2022, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

 

BALI, KOMPAS.com - Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bali merasakan dampak positif penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. G20 disebut membuat omzet para pelaku UMKM mengalami peningkatan. 

Pemilik ragam anyaman bambu dengan jenama MaiKubu Tigawasa, I Gede Guntur Juniarta mengatakan, keterlibatannya pada G20 membawa keberkahan pada jumlah omzet yang dicapai.

“Kami sangat senang sekali ikut meramaikan event G20 seperti ini, dan dampaknya sangat terasa bagi kami, di mana ada peningkatan penjualan,sekitar 20 persen,” kata Guntur dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (17/11/2022).

Hal senada disampaikan pemilik Dinz Handmade, Dina Widiawan. Industri rumahan dengan produk kreasi tas berbahan pewarna alam yang ia jalani banyak diminati para delegasi KTT G20.

“Karena saya masih industri rumahan, semua masih saya kerjakan sendiri, omzet saya rata-rata sebelum G20 ini berkisar Rp 20-25 juta perbulannya, namun semenjak ada event G20, saya dalam seminggu ini kurang lebih menghasilkan omzet yang biasanya per bulan,” kata Dina.

Baca juga: House of Craft Jadi Ajang Perajin Lokal Unjuk Diri di KTT G20

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Presidensi Indonesia G20 yang diisi berbagai rangkaian kegiatan dengan acara puncak pertemuan para Kepala Negara G20 pada 15 hingga 16 November di Bali memberikan dampak yang besar dalam pemulihan sektor pariwisata tanah air.

Sandiaga mengatakan, KTT G20 Indonesia 2022 di Bali menjadi pendorong kuat bagi pulihnya sektor pariwisata Indonesia.

“Hal ini terlihat dari lonjakan tingkat keterisian penginapan di Bali,” kata Sandiaga.

Pelaku UMKM di KTT G20Dok. Kemenparekraf Pelaku UMKM di KTT G20

Sandiaga mengungkapkan, KTT G20 memberikan multiplier effect di industri pariwisata mulai dari hulu ke hilir. Dari transportasi darat, laut, udara, biro perjalanan, perhotelan, sampai restoran semuanya terdampak positif.

Hal ini pun mendorong pada terbukanya peluang usaha dan lapangan kerja baru yang berkualitas.

“Sektor UMKM juga merasakan dampaknya seperti objek wisata, pemandu wisata, kuliner daerah setempat, kerajinan, serta cenderamata,” kata Sandiaga.

Sandiaga optimistis devisa sektor pariwisata bisa mencapai target 1,7 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 26,35 triliun (kurs Rp 15.502). Tak hanya dilihat dari penyelenggaraan KTT G20, melainkan juga berbagai perhelatan Internasional lainnya di Indonesia.

Baca juga: Produk Ekonomi Kreatif UMKM Dipamerkan dalam Spouse Program KTT G20

Momentum G20 yang juga dilaksanakan di berbagai daerah Indonesia mampu mengembalikan kepercayaan wisatawan mancanegara untuk kembali berwisata ke Indonesia.

Indonesia menjadi pusat perhatian dunia di mana selama kegiatan puncak KTT G20 ribuan jurnalis dari berbagai negara hadir dan secara simultan menyampaikan informasi.

Tak hanya kegiatan presidensi, melainkan juga keindahan alam serta ragam kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia seperti tari tradisional, kerajinan tangan, serta yang juga selalu jadi unggulan pariwisata Indonesia adalah keramah tamahan.

"Ini menjadi sarana promosi agar kita dapat memenuhi target 3,6 juta (kunjungan wisman) dengan total devisa batas atas 1,7 miliar dolar AS," kata Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau