Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterampilan Fundamental Harus Dimiliki Pelaku UMKM di Era Digital

Kompas.com - 21/11/2022, 14:49 WIB
Gabriela Angelica,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Digitalisasi merupakan suatu langkah penting bagi usaha kecil, tapi sayangnya masih banyak kekeliruan dalam pemahaman konsepnya. Banyak yang menganggap digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hanya perihal penjualan online saja.

Chief Executive Officer (CEO) Biznis.id & ProIndonesia Foundation, Budi Isman menyampaikan bahwa digitalisasi lebih luas dibandingkan konsep penggunaan media sosial dan marketplace.

"Sebetulnya temen-temen yang memulai bisnis itu tidak hanya soal social media saja, bukan cuma jualan di marketplace saja, tapi menggunakan semua teknologi digital di dalam bisnis kita untuk mengembangkannya menjadi bisnis yang profesional," tutur Budi dalam acara Kejar Mimpi Action Nation by CIMB Niaga di Pos Bloc, Jakarta, Sabtu (19/11/2022).

Baca juga: Austindo Nusantara Jaya Dorong Kaum Milenial di Jember Terjun Jadi Petani

Menurut Budi, penggunaan teknologi pada bisnis di zaman sekarang ini adalah sesuatu yang krusial. Namun, sebelum lebih jauh ke arah sana, seorang pelaku usaha perlu membangun beberapa keterampilan fundamental yang dibutuhkan dalam merintis bisnisnya.

Pertama, pelaku usaha harus memahami kebutuhan konsumen. Sebagai pemilik usaha, kita perlu tahu apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen.

"Kalau ingin memulai bisnis, mulailah dari kebutuhan konsumen, jangan hanya yang Anda suka. Saya lebih pilih bisnis yang bagus walaupun tidak terlalu suka," jelas Budi.

Budi menegaskan, boleh saja seseorang memulai bisnis dari hobi atau hal-hal yang disukainya, tapi hal itu harus memiliki potensi untuk digarap serta diiringi dengan kemampuan membaca kebutuhan konsumen.

Target Pasar

Ketrampilan selanjutnya adalah memilih konsumen yang tepat. Setiap jenis produk dan spesifikasinya akan memiliki target pasar sendiri.

"Jadi, pilih target market yang tepat dan buatlah produk yang memang diinginkan, bukan yang Anda suka. Menurut konsumen bagaimana? Menurut Anda enak, menurut konsumen belum tentu enak," ujar Budi.

Subjek yang paling penting dalam menentukan produk adalah konsumen, bukan opini pribadi kita sebagai seorang pegiat usaha.

Baca juga: Prediksi Tren Minuman Teh, Cocok Buat Ide Bisnis

Kemudian, keterampilan fundamental berikutnya adalah kemampuan untuk membuat produk yang unik dan relevan. Menurut Budi, terdapat kekeliruan dalam metode amati, tiru, dan modifikasi (ATM) yang sering kita dengar.

"Bayangkan jika Anda hanya meniru orang lain, artinya Anda tidak ada bedanya dengan orang lain. Kalau produk Anda juga bukan yang termurah, maka tidak akan laku," ungkap Budi.

Budi menjelaskan, semua keterampilan tadi akan semakin lengkap jika diiringi dengan penggunaan teknologi yang semakin berkembang. Manfaatkan teknologi untuk membangun keterampilan-keterampilan tersebut.

Misalnya, lakukan survey untuk mengetahui kebutuhan konsumen sebelum merintis sebuah bisnis. Tidak perlu melakukan riset dengan biaya besar, hanya dengan terampil menggunakan teknologi, Anda dapat menentukan produk serta konsumen yang tepat tanpa harus mengeluarkan biaya apa pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com