Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gabung Kemitraan dengan Austindo, Petani Ini Bisa Raup Rp 200 Juta Per Tahun

Kompas.com - 23/11/2022, 12:06 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JEMBER, KOMPAS.com - Petani identik dengan pendapatan yang pas-pasan. Belum lagi jika panen yang tidak sesuai harapan, sering kali membuat mereka menghadapi kenyataan yang tidak menyenangkan.

Namun, asumsi bahwa profesi petani tidak menjanjikan secara ekonomi perlahan-lahan mulai terpatahkan, ketika sejumlah orang di Kabupaten Jember bermitra dengan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk melalui anak usahanya PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT) berhasil meraup jutaan rupiah dengan menanam kedelai edamame.

Dalam kemitraan ini, petani menyediakan lahan dan tenaga kerja untuk merawat tanaman kedelai edamame. Sementara PT GMIT menyediakan benih, pupuk, pestisida, pendampingan, serta pembelian.

Baca juga: Kisah Cerutu Jember yang Mendunia Lewat Ajang G20

Salah satu petani yang menjadi mitra GMIT adalah Purwanto (46). Dia merupakan salah satu petani yang telah lama menjalin kemitraan dengan GMIT. Kemitraan telah berlangsung selama 5 tahun dan selama itu pula dia memiliki 40 hektare lahan yang dikerjasamakan.

"Tidak semua lahan milik saya. Saya juga menyewa kepada petani atau pemilik lahan lainnya. Model kerja sama dengan Gading Mas ini sangat menguntungkan karena saya hanya menyediakan lahan dan pekerja yang merawat tanaman," ujarnya pekan lalu.

Uang yang diterima oleh Purwanto tersebut merupakan insentif dari GMIT atas lahan dan perawatan tanaman edamame yang dilakukan oleh Purwanto. Semakin bagus kualitas dan kuantitas panen, semakin besar insentif yang diterima.

Saat ini, rata-rata insentif yang bisa diterima petani untuk lahan yang dikerjasamakan sebesar Rp 5 juta per hektare per musim atau per 70 hari. Dengan perhitungan tersebut, Purwanto bisa meraup hingga Rp 100 juta hingga Rp 200 juta.

"Namun itu angka total, ini karena bisa saja lahan edamame yang panen tidak berbarengan. Saya bisa dapat Rp 100 juta hingga Rp 200 juta per tahun," jelasnya.

Sementara itu, petani lainnya Maryadi (37) mengaku model kemitraan untuk penanaman edamame ini jauh lebih menguntungkan karena dia tak lagi memikirkan biaya produksi dan penjualan.

Ini lantaran semuanya sudah disediakan oleh Gading Mas. Sehingga dia bisa fokus ke pekerjaan merawat lahan.

"Kerja di sawah juga hanya 4 jam, selebihnya saya bisa membuka bengkel. Ini berbeda dari bertani padi karena saya seharian bisa si sawah," ungkapnya.

Tambah Lahan

President Director GMIT Imam Wahyudi mengungkapkan, kemitraan dengan petani akan terus terbuka karena perseroan ingin menggenjot produksi edamame. Selama ini edamame yang dihasilkan masih belum sepenuhnya menjawab permintaan pasar, utamanya ekspor.

Baca juga: 6 Tips Penting agar Sukses Memulai Usaha Produk Herbal

"Kami akan terus menjalin kemitraan dengan petani, karena kami tidak memiliki lahan konsesi untuk edamame. Karena itu, kemitraan menjadi strategi kami," ungkapnya.

Di Jember, lahan yang dikerjasamakan antara petani kepada Gading Mas mencapai 450 hektare pada tahun ini. Tahun depan, luasan tersebut diharapkan naik 50 persen.

Sejauh ini, Gading Mas baru bermitra dengan petani perorangan dalam rangka pemanfaatan lahan. Ke depan, perseroan membuka kemungkinan melakukan kerja sama operasi (KSO) dengan koperasi yang menaungi para petani pemilik lahan.

Promosikan UMKM Anda dengan beriklan di jaringan Kompas Gramedia lewat Pasangiklan.com. Konsultasikan strategi iklan bisnis Anda bersama tim sales Pasangiklan.com sekarang.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pameran Solopreneur Semasaqu Targetkan Transaksi Rp 4 Milliar

Pameran Solopreneur Semasaqu Targetkan Transaksi Rp 4 Milliar

Program
Mendorong Transformasi Desa menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Mendorong Transformasi Desa menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Program
Cerita Tono Merintis Bisnis Keripik ChipsyChips hingga Ekspor ke Kanada

Cerita Tono Merintis Bisnis Keripik ChipsyChips hingga Ekspor ke Kanada

Jagoan Lokal
Kemenkop UKM Sebut Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Belum Sesuai Target

Kemenkop UKM Sebut Penyaluran KUR Berdasarkan Sektor Belum Sesuai Target

Program
Penyaluran KUR UMKM Tahun 2023 Capai Rp 232 Triliun, Masih Di Bawah Target

Penyaluran KUR UMKM Tahun 2023 Capai Rp 232 Triliun, Masih Di Bawah Target

Program
4 Tips Membangun Bisnis Special Tea ala Co-Founder Havilla Tea

4 Tips Membangun Bisnis Special Tea ala Co-Founder Havilla Tea

Training
Jokowi Sebut BRILIANPRENEUR 2023 Jadi Ajang Pertemuan Buyers dan Pelaku UMKM

Jokowi Sebut BRILIANPRENEUR 2023 Jadi Ajang Pertemuan Buyers dan Pelaku UMKM

Program
LPEI dan Pemprov Sumbar Teken MoU untuk Perkuat UMKM Berorientasi Ekspor

LPEI dan Pemprov Sumbar Teken MoU untuk Perkuat UMKM Berorientasi Ekspor

Program
6 Tips Sukses Memulai Bisnis Bengkel Motor Listrik

6 Tips Sukses Memulai Bisnis Bengkel Motor Listrik

Training
Kisah Sukses Ajeng Respati dan Nesya Valeria Rintis Havilla Tea

Kisah Sukses Ajeng Respati dan Nesya Valeria Rintis Havilla Tea

Jagoan Lokal
Bisa Dilakukan Di Mana Saja, Simak Prospek dan Tips Menjadi VO Talent

Bisa Dilakukan Di Mana Saja, Simak Prospek dan Tips Menjadi VO Talent

Training
Telkom Sediakan Modal Usaha Rp 2 Miliar di Fitur Pre Order PADI UMKM

Telkom Sediakan Modal Usaha Rp 2 Miliar di Fitur Pre Order PADI UMKM

Training
Dukung Perkembangan Solopreneur Indonesia, Bank Saqu dan SEMASA Hadirkan SEMASAQU

Dukung Perkembangan Solopreneur Indonesia, Bank Saqu dan SEMASA Hadirkan SEMASAQU

Program
3 Alasan Sepatu Sneaker Bisa Jadi Peluang Usaha Menguntungkan bagi UMKM

3 Alasan Sepatu Sneaker Bisa Jadi Peluang Usaha Menguntungkan bagi UMKM

Training
3 Hal Penting Alasan Pengusaha UMKM Harus Melek Daftar Merek Dagangnya

3 Hal Penting Alasan Pengusaha UMKM Harus Melek Daftar Merek Dagangnya

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com